Harga Minyak Sawit Merosot, Ikuti Pelemahan Pasar Soyoil Global

avatar
· Views 14
  • Harga minyak sawit Malaysia turun 1,07% karena mengikuti pelemahan harga soyoil di Dalian dan Chicago, serta minimnya permintaan kedelai baru.
  • Moratorium kedelai Brasil dipertahankan, melarang perdagangan kedelai dari wilayah hutan Amazon yang baru ditebangi.
  • Ekspor sawit Malaysia mixed, naik 2,6% versi Intertek, tapi turun 0,1% menurut AmSpec; ringgit melemah 0,17%, membuat CPO lebih murah bagi pembeli asing.

Ipotnews - Minyak sawit (CPO) berjangka Malaysia melanjutkan pelemahan, Kamis, menghapus seluruh keuntungan sesi sebelumnya, seiring tren penurunan harga minyak kedelai (soyoil) Dalian dan Chicago.
Harga acuan minyak sawit untuk kontrak pengiriman Desember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange melorot 48 ringgit atau 1,07% menjadi 4.427 ringgit (USD1.055,56) per metrik ton pada jeda tengah hari, demikian laporan  Reuters,  di Jakarta, Kamis (18/9).
"Penurunan hari ini mengikuti pelemahan di pasar Dalian dan Chicago, khususnya pada minyak kedelai yang terdampak rendahnya permintaan serta belum adanya pemesanan kedelai baru," ujar trader yang berbasis di Kuala Lumpur.
Harga CPO cenderung mengikuti pergerakan minyak pesaing lainnya karena berkompetisi di pasar global sebagai bahan baku minyak nabati (vegetable oil).
Di pasar internasional, harga kontrak minyak kedelai yang paling aktif di bursa Dalian menyusut 1,71%, sementara kontrak minyak sawitnya merosot 2%.
Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade ( CBOT ) turun 0,62%, karena pasar kecewa dengan proposal terbaru dari Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat terkait aturan bauran biofuel.
Proposal tersebut mengatur alokasi ulang kewajiban pencampuran biofuel kepada kilang besar, menyusul pembebasan kewajiban bagi kilang kecil melalui program Small Refinery Exemption (SRE). Kebijakan ini menciptakan ketidakpastian pasar dan menekan permintaan terhadap minyak nabati termasuk CPO.
Dari Brasil, seorang hakim memutuskan untuk mempertahankan moratorium perdagangan kedelai yang ditanam di wilayah Amazon yang mengalami deforestasi baru-baru ini.
Keputusan ini menolak permohonan dari kelompok petani yang ingin mencabut larangan tersebut.
Moratorium kedelai Brasil merupakan kesepakatan swasta yang telah berlangsung selama dua dekade untuk melindungi hutan hujan Amazon dengan melarang pembelian kedelai dari lahan yang dibuka setelah Juli 2008.
Sementara itu, data ekspor menunjukkan hasil yang beragam. Menurut lembaga survei kargo Intertek Testing Services, ekspor produk minyak sawit Malaysia pada periode 1-15 September melonjak 2,6% dibandingkan periode yang sama di Agustus. Namun, data dari perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia justru mencatatkan penurunan 0,1%.
Ringgit - mata uang perdagangan minyak sawit - melemah 0,17% terhadap dolar AS, sehingga membuat komoditas tersebut lebih murah bagi pembeli luar negeri.
Secara teknikal, analis  Reuters  Wang Tao memperkirakan harga minyak sawit dapat menguji level support di 4.429 ringgit per metrik ton. Jika menembus level tersebut, harga berpotensi turun ke kisaran 4.366 hingga 4.401 ringgit per ton. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest