- Harga emas turun 0,4% ke USD3.643,40 akibat aksi ambil untung, setelah sehari sebelumnya sempat menyentuh rekor USD3.707,40. Emas berjangka AS ditutup melemah 1,1% di USD3.678,30.
- The Fed memangkas suku bunga pertama sejak Desember, namun memberi sinyal kehati-hatian karena inflasi masih lengket. Pernyataan Jerome Powell soal "risk-management cut" memicu ketidakpastian pasar.
- Tren jangka panjang tetap positif, didorong diversifikasi cadangan dolar oleh bank sentral BRIC , terutama China; ekspor emas Swiss ke China melonjak 254% pada Agustus. Silver, platinum, dan paladium juga menguat.
Ipotnews - Harga emas melemah, Kamis, akibat aksi ambil untung, setelah sehari sebelumnya mencatat rekor tertinggi sepanjang masa. Investor kini mencermati sinyal lanjutan dari Federal Reserve terkait prospek pemangkasan suku bunga.
Emas spot turun 0,4% menjadi USD3.643,40 per ons pada pukul 24.51 WIB, sementara harga emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember ditutup merosot 1,1% menjadi USD3.678,30, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Kamis (18/9) atau Jumat (19/9) dini hari WIB.
Sehari sebelumnya, harga emas bergerak sangat fluktuatif, sempat menyentuh rekor baru di USD3.707,40 sebelum terkoreksi.
Penguatan Indeks Dolar AS (Indeks DXY) sebesar 0,5% turut menekan harga emas, karena membuat komoditas yang dihargakan dalam greenback itu menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Rabu, the Fed memutuskan memangkas suku bunga untuk pertama kali sejak Desember, sekaligus membuka peluang pelonggaran lanjutan. Namun, bank sentral menegaskan risiko inflasi yang masih tinggi, sehingga menimbulkan keraguan atas kecepatan langkah pelonggaran ke depan.
Chairman Fed Jerome Powell menyebut pemangkasan tersebut sebagai langkah manajemen risiko untuk mengantisipasi pelemahan pasar tenaga kerja, sembari menegaskan pihaknya tidak terburu-buru dalam memulai siklus pelonggaran.
"Ada kebingungan atas komentar Powell yang menyebut pemangkasan bunga sebagai langkah manajemen risiko, dan ketidakpastian itu memicu aksi ambil untung," kata Peter Grant, Vice President Zaner Metals.
"Namun tren jangka panjang emas masih bullish. Koreksi dari level tertinggi kemarin bersifat teknikal, dan setiap kali emas mencetak rekor baru, hal itu semakin memperkuat target USD4.000."
Sejak awal tahun, harga emas sudah meroket hampir 39%, ditopang kondisi suku bunga rendah dan meningkatnya ketidakpastian global.
Analis SP Angel menilai faktor utama penggerak harga emas saat ini adalah diversifikasi cadangan dolar oleh bank sentral negara-negara BRIC , terutama China, yang diperkirakan berlanjut.
Data terbaru menunjukkan ekspor emas Swiss ke China sepanjang Agustus melambung 254% dibanding Juli.
Harga logam mulia lainnya, perak spot naik 0,3% menjadi USD41,78 per ons, platinum melonjak 1,6% ke posisi USD1.384,95, sementara paladium bertambah 0,5% jadi USD1.160,25. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()