Rupiah Fluktuatif di Tengah Penantian Respon Pasar Soal Suku Bunga BI

avatar
· Views 35

JAKARTA, investor.id -Nilai tukar rupiah (IDR) diperkirakan akan berlanjut fluktuatif terhadap dolar AS (USD) pada perdagangan menjelang akhir pekan.
Sebelumnya, kurs rupiah pada hari Kamis (18/9)ditutup anjlok sebesar 90 poin (0,55%) ke level Rp 16.527. Sedangkan indeks dolar terlihat naik 0,1% menjadi 96,97. Nilai tukar rupiah ke dolar AS sempat ditutup menguat tipis sebesar 3 poin (0,02%) ke level Rp 16.437 pada Rabu (17/9).
Chief Economist di PermataBank, Josua Pardede mengungkapkan bahwadolar AS yang masih bertahan dan pasar masih menyeimbangkan posisi pasca pemangkasan suku bunga BI, membuat rupiah berpeluang bergerak naik-turun dalam rentang ketat.
"Perkiraan saya untuk hari Jumat, (rupiah bergerak)Rp16.450-16.575 per dolar AS, dengan bias netral condong melemah tipis bila dolar tetap kuat dan arus lindung nilai bertahan," unjarJosua kepada investor.id di Jakarta, dikutip Jumat (19/9/2025).
"Sebaliknya, bila imbal hasil AS turun lebih nyata atau yuan menguat, rupiah berpeluang kembali ke sisi bawah kisaran," ungkapnya.
Josua memaparkan, rupiahtertekan terutama karena dolar AS menguat kembali setelah pasar menafsirkan pesan Federal Reserve masih berhati-hati, sehingga laju pemangkasan ke depan tidak agresif.
Indeks dolar AS juga naik untuk hari kedua pasca konferensi pers The Fed, sementara imbal hasil AS hanya turun tipis. Hal ini menjadi daya tarik aset dolar tetap tinggi.
"Di saat yang sama pasar masih mencerna keputusan BI memangkas suku bunga, yang membuat selisih imbal hasil rupiah dengan dolar sedikit menyempit dan mendorong penambahan lindung nilai pada sesi New York ketika likuiditas tipis," papar Josua.
Secara regional, Josua menyebut, mata uang Asia juga melemah seiring nada kebijakan yang lebih longgar di kawasan, sehingga tekanan ke rupiah bersifat serempak.
Ia pun membeberkan beberapa sentimenyang perlu dicermati untuk pergerakan rupiah pada Jumat hari ini (19/9), yaitu arah dolarpasca pernyataan pejabat The Fed dan pergerakan imbal hasil US Treasury. Dijelaskannya, bila dolar AS lanjut menguat, ruang penguatan rupiah terbatas.
Josua juga menyoroti sentimen dari respons pasar terhadap pemangkasan BI, khususnya apakah arus masuk ke SBN berlanjut atau justru investor jangka pendek menutup posisi.Selain itu, nada kebijakan di Asia dan pergerakan yuan juga dapat diperhatikan.
"Penguatan yuan biasanya membantu sentimen regional, sebaliknya sinyal pelonggaran bank sentral kawasan bisa menekan mata uang Asia," jelasnya.
"Faktor aliran valas domestik harian: kebutuhan impor, pembayaran utang valas, dan repatriasi dividen yang kerap memuncak menjelang akhir pekan, serta arah bursa regional dan harga komoditas; penguatan saham Asia dan komoditas biasanya memperbaiki selera risiko terhadap aset rupiah," tambah Josua.

Sumber : investor.id

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest