Proyek Teknologi CCU, RI Jalin Kerja Sama dengan Taiwan

avatar
· Views 19

Pasardana.id – Pemerintah Indonesia dan Taiwan saat ini tengah menjalin bekerja sama untuk mengembangkan teknologi carbon capture and utilization (CCU) atau penangkapan dan pemanfaatan karbon untuk dunia industri.

Dalam kerja sama ini, PT Petrokimia Gresik menggandeng UWin Resources Regeneration Inc dari Taiwan untuk pilot project teknologi CCU yang ditempatkan pada pabrik.

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, proyek uji coba (pilot project) penerapan teknologi Carbon Capture and Utilization (CCU) sudah mulai diuji cobakan sejak 4 bulan lalu.

Salah satunya bermanfaat untuk produksi soda ash (natrium karbonat).

"Teknologi CCU sudah ada, kami bekerja sama dengan salah satu perusahaan dari Taiwan, karena ini, saya buka saja perusahaan yang namanya UWin dari Taiwan. Kami kerja sama dengan salah satu perusahaan BUMN PT Petrokimia, dimana diletakkan teknologi CCU tersebut di dalam proses produksi, khususnya di cerobong," jelasnya dalam acara Green Initiative Conference di Jakarta, Kamis (18/9).

Berdasarkan laporan di lapangan, teknologi CCU yang diterapkan di cerobong pabrik bisa mengurangi 65 persen dari emisi karbon.

Selain itu, laporan yang sama juga menyebutkan, teknologi CCU bisa diterapkan dengan biaya relatif murah.

Dengan adanya kerja sama ini, Agus berharap, tidak ada lagi narasi bahwa upaya menuju pengembangan industri hijau butuh biaya dan investasi yang besar.

"Teknologi ini sudah proven dan murah. Belum lagi kalau kita bicara dari teknologi ini, pengurangan dari air pollutant atau polusi udara itu bisa saya sampaikan dalam uji cobanya sekitar 70-an persen sampai 80 persen bisa dikurangi dari satu pabrik," ungkap Agus.

Dirinya pun menyebutkan, teknologi CCU juga bisa memberikan nilai tambah industri karena mendorong penciptaan produk turunan.

Salah satunya adalah soda ash (natrium bikarbonat).

"Jadi kita bisa bayangkan nanti kalau regulatory framework yang kita sudah siapkan, mewajibkan para pelaku industri untuk merapkan CCU, bisa dibayangkan berapa besar produk soda ash yang bisa kita produksi, yang nanti akan menjadi substitusi impor yang akan mengurangi beban impor kita," terang dia.

Proyek uji coba ini akan berlangsung dalam dua bulan ke depan.

Selanjutnya, pemerintah akan membuat kerangka regulasi (regulatory framework) terkait proyek CCU.

"Kita bisa bayangkan nanti kalau regulatory framework-nya kita sudah siapkan, mewajibkan para pelaku industri untuk menerapkan CCU, berapa besar produk soda ash dan caustic soda yang bisa kita produksi, yang nanti akan menjadi substitusi impor yang akan mengurangi beban impor kita. Jadi ini masih dalam proses, karena masih trial and error baru 3-4 bulan, nanti kalau sudah betul-betul kami yakin mungkin 6 bulan, baru nanti kami secara resmi akan kami perkenalkan ke publik," beber Menperin Agus.

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest