- Harga Tembaga Menguat: Kontrak tembaga di Shanghai dan London naik masing-masing 0,14% dan 0,37% setelah menyentuh level terendah satu minggu sebelumnya.
- Dukungan Permintaan & Produksi: Permintaan dari China meningkat jelang libur Nasional, didukung ekspektasi pemotongan produksi smelter untuk September-Oktober.
- Faktor Penghambat: Penguatan dolar menekan kenaikan harga, sementara investor menanti hasil pembicaraan Trump dan Xi Jinping.
Ipotnews - Tembaga berjangka rebound, Jumat, setelah sebelumnya menyentuh level terendah dalam satu minggu, didukung membaiknya permintaan dari konsumen utama, China.
Penurunan harga sebelumnya mendorong pembeli untuk kembali melakukan restocking menjelang libur panjang China.
Harga tembaga yang paling aktif di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) ditutup menguat 0,14% menjadi 79.910 yuan (USD11.235) per metrik ton, setelah menyentuh posisi terendah lebih dari satu minggu pada sesi Kamis, demikian laporan Reuters, di Singapura, Jumat (19/9).
Sementara itu, harga tembaga acuan untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 0,37% menjadi USD9.977 per ton pada pukul 15.12 WIB.
Analis menyatakan minat beli dari konsumen hilir membaik seiring kejatuhan harga tembaga, yang mendorong aktivitas pembelian dan pengisian kembali stok menjelang libur panjang selama seminggu di China.
Analis yang berbasis di Singapura, yang memilih anonim karena tidak berwenang berbicara dengan media, mengatakan, "Banyak aktivitas bargain hunting dan restocking oleh konsumen hilir, karena harga tembaga saat ini rendah dan kita mendekati libur Hari Nasional China."
Selain itu, penguatan harga juga didukung ekspektasi pengurangan produksi dari para peleburan tembaga pada September dan Oktober, menurut analis Maike Futures.
Analis GF Futures menambahkan bahwa peleburan tembaga di China kemungkinan perlu memangkas produksi karena harga asam sulfat--produk sampingan yang membantu menutupi kerugian akibat biaya pemrosesan yang sangat rendah--menurun.
Namun, penguatan dolar AS menjadi faktor yang meredam kenaikan harga, karena membuat komoditas yang dibanderol dalam greenback menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Investor juga menunggu hasil pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping yang dijadwalkan Jumat ini sebagai sinyal potensi arah pasar selanjutnya.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, aluminium naik 0,17%, nikel bertambah 0,31%, timbal (lead) menguat 0,12%, timah meningkat 0,59%, sementara seng (zinc) turun 0,19%.
Di bursa berjangka Shanghai, aluminium naik tipis 0,02%, timbal menguat 0,23%, nikel turun 0,06%, seng melemah 0,14%, dan timah melorot 0,54%. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()