- Rupiah melemah ke Rp16.629 per dolar AS pada Senin (22/9) pagi, tertekan rebound dolar akibat sikap Federal Reserve yang dinilai kurang dovish usai FOMC September 2025.
- Faktor tekanan tambahan datang dari pelebaran defisit APBN 2025 menjadi Rp689,1 triliun (2,68% PDB), meski Menteri Keuangan menegaskan masih aman di bawah batas 3% PDB.
- Proyeksi pasar: Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp16.500-Rp16.650 dengan potensi intervensi aktif Bank Indonesia.
Ipotnews - Kurs rupiah diprediksi masih dalam tekanan terhadap dolar Amerika Serikat di awal pekan ini. Ini akibat sikap Federal Reserve yang kurang dovish usai FOMC September 2025 pada pekan lalu.
Mengutip data Bloomberg pada Senin (22/9) pukul 09.21 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan pada level Rp16.629 per dolar AS, melemah 28 poin, atau 0,17% dibandingkan penutupan Jumat sore (19/9) di level Rp16.601 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan kurs rupiah diperkirakan masih akan tertekan oleh rebound pada dolar AS dari sikap "less dovish" the Fed pasca FOMC .
"Kebijakan ekonomi ekspansif serta pelonggaran pemerintah dan kekhawatiran defisit anggaran yang hampir menyentuh batas 3% juga masih menekan rupiah," kata Lukman saat dihubungi Ipotnews pagi ini.
Meskipun The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,00-4,25%, pernyataan Ketua Jerome Powell dinilai kurang dovish dari ekspektasi pasar.
Powell menekankan bahwa arah kebijakan selanjutnya akan ditentukan secara pertemuan demi pertemuan dengan mempertimbangkan risiko inflasi yang dipicu tarif. Kondisi ini mendorong indeks dolar (DXY) menguat.
Di sisi lain, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa usai rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR tentang pengesahan tingkat I RUU APBN 2026 di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (18/9), memastikan pengelolaan APBN 2026 akan tetap hati-hati meski terjadi pelebaran target defisit.
Ia menegaskan, postur terbaru APBN 2025 yang defisit nya melebar menjadi Rp 689,1 triliun atau setara 2,68% terhadap produk domestik bruto (PDB), dari sebelumnya hanya dirancang Rp 638,8 triliun atau setara Rp 2,48% dari PDB belum melampaui batas aman yang ditetapkan dalam Undang-Undang Keuangan Negara sebesar 3% PDB.
Lukman menilai ada potensi Bank Indonesia akan aktif mengintervensi kurs rupiah pada hari ini. "Rupiah diperkirakan berada pada kisaran Rp16.500 - Rp16.650 per dolar AS," ujar Lukman.
(Adhitya/AI)
Sumber : admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.


Tải thất bại ()