 
            Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penerimaan pajak sepanjang Januari-Agustus 2025 mencapai Rp 1.135,4 triliun. Jumlah itu turun 5,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1.196,5 triliun.
"Penerimaan pajak (realisasinya) 54,7%," kata Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu dalam konferensi pers APBN KiTA, Senin (22/9/2025).
Penurunan penerimaan pajak disebabkan karena kontraksinya penerimaan pajak penghasilan (PPh) Badan, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), serta Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tercatat sampai 31 Agustus 2025 setoran PPh Badan mencapai Rp 280,08 triliun atau turun 8,7%. Penurunan itu dikarenakan adanya restitusi.
"PPh Badan ada kenaikan untuk yang bruto, tetapi ada koreksi dengan restitusi," ucap Anggito.
Selain itu, setoran PPN & PPnBM secara bruto mengalami penurunan 0,7% menjadi Rp 631,8 triliun. PPN & PPnBM secara neto juga turun 11,5% menjadi Rp 416,49 triliun.
"Untuk PPN dan PPnBM minus 0,7% dan untuk netonya ada koreksi dari restitusi menjadi negatif 11,5%," ucap Anggito.
Berbanding terbalik, PPh Orang Pribadi mengalami kenaikan baik secara bruto dan neto yakni masing-masing Rp 15,98 triliun dan Rp 15,91 triliun. Capaian bruto dan neto ini meningkat masing-masing sebesar 38,8% dan 39,1%.
"Seperti yang sudah kami sampaikan, selalu ada penghitungan bruto yang menunjukkan kondisi ekonomi dan juga penerimaan neto setelah dikurangi restitusi," imbuhnya.
(kil/kil)Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.



Tải thất bại ()