- Setelah dua hari naik, harga tembaga SHFE dan LME turun masing-masing 0,25% dan 0,13%, dipicu aksi ambil untung dan ketidakpastian ekonomi China meski dolar AS melemah.
- Ketidakpastian stimulus China dan suku bunga AS menekan minat beli, meski ada kebutuhan restocking menjelang libur Nasional China 1-8 Oktober.
- Harga nikel, aluminium, seng, timbal, dan tim di kedua bursa kompak melemah, sementara pasar tetap mencermati potensi gangguan pasokan dari tambang Grasberg milik Freeport.
Ipotnews - Harga tembaga melemah, Selasa, setelah menguat dua hari berturut-turut. Aksi ambil untung pasca kenaikan harga dan ketidakpastian atas arah ekonomi China membebani pasar, meski pelemahan dolar AS dan kekhawatiran pasokan masih membayangi.
Kontrak tembaga yang paling aktif di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) ditutup turun 0,25% menjadi 79.930 yuan (USD11.237,80) per metrik ton pada sesi perdagangan siang.
Sementara itu, harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) berkurang 0,13% menjadi USD9.960 per ton pada pukul 15.09 WIB, demikian laporan Reuters, di Shanghai, Selasa (23/9).
Menurut seorang analis hedge fund yang berbasis di Singapura, sebagian pelaku pasar mengambil posisi jual setelah harga tembaga SHFE sempat menembus level psikologis penting 80.000 yuan per ton, pada sesi Senin.
Pada saat yang sama, pemerintah China mempertahankan suku bunga pinjaman acuan untuk bulan keempat berturut-turut, memperkuat ketidakpastian pasar terkait potensi stimulus tambahan guna mendorong ekonomi terbesar kedua dunia itu.
Kombinasi dari harga yang tinggi, ketidakpastian stimulus, dan prospek suku bunga AS menekan minat beli di China, meski ada kebutuhan restocking menjelang libur Hari Nasional 1-8 Oktober, ungkap analis Everbright Futures.
Penurunan harga tembaga sedikit tertahan oleh pelemahan nilai tukar dolar AS. Depresiasi dolar membuat komoditas yang dihargakan dalam greenback menjadi lebih murah bagi pembeli internasional, sehingga membantu menahan tekanan jual.
Sementara itu, ketidakpastian mengenai operasional tambang Grasberg milik Freeport di Indonesia turut membayangi prospek pasar. Dalam catatan Benchmark Mineral Intelligence, belum jelasnya kondisi tambang menimbulkan kekhawatiran akan keseimbangan antara pasokan dan permintaan global.
Selain tembaga, harga logam dasar lainnya juga mengalami penurunan. Di bursa berjangka Shanghai, nikel turun 0,58%, aluminium melemah 0,36%, seng (zinc) menyusut 0,7%, timbal (lead) berkurang 0,47% dan timah kehilangan 0,55%.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, aluminium melemah 0,19%, seng anjlok 1,07%, timbal turun 0,58%, timah melorot 0,4% dan nikel nyaris tidak berubah. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()