Setelah Penutupan di Level Rekor, IHSG Dalam Bayang Koreksi Turun

avatar
· Views 12
  • IHSG menguat 1,06% kemarin dengan net buy asing Rp451 miliar, namun berpotensi koreksi hari ini
  • Faktor global menekan sentimen, seiring sikap The Fed yang masih bergantung pada data inflasi dan tenaga kerja.
  • Rekomendasi saham pilihan hari ini antara lain
    BREN
    ,
    PGAS
    ,
    MEDC
    ,
    BUVA
    ,
    BKSL
    , dan
    JPFA
    dengan skema spesifik area beli dan target harga.

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) ditutup naik 1,06 persen ke level rekor sepanjang masa 8.125 pada perdagangan kemarin, disertai aliran dana asing dengan net buy sekitar Rp451 miliar. Saham-saham yang paling banyak dibeli asing antara lain
BBCA
,
BRMS
,
BUMI
,
ASII
, dan
ARCI
.
Kendati demikian, IHSG diperkirakan berpotensi mengalami koreksi pada perdagangan hari ini. IHSG diproyeksikan bergerak pada area support di 8000-8050 dan resistance di 8150-8200.
Sementara itu, dari sisi rekomendasi saham, analis merekomendasikan sejumlah saham untuk trading jangka pendek hari ini, di antaranya
BREN
,
PGAS
,
MEDC
,
BUVA
,
BKSL
, dan
JPFA
.
"Untuk
BREN
, area beli ada di 8850-8950 dengan target dekat 9125-9250, sedangkan
PGAS
berpotensi menguji level 1740-1760 dari area beli 1705-1725," ujar Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas dalam keterangannya, Rabu (24/9).
Sementara itu Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst PT Mirae Asset Sekuritas menyatakan bahwa secara teknikal, IHSG memang masih berada dalam tren naik yang didukung indikator Stochastics K_D dan RSI, serta pergerakan MA20 dan MA60 yang cenderung menguat.
Namun, ia juga menyoroti risiko global dari arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat. "Harapan penurunan suku bunga The Fed hingga dua kali di tahun ini semakin memudar setelah Jerome Powell menegaskan bahwa arah kebijakan masih akan bergantung pada data inflasi dan pasar tenaga kerja," jelas Nafan.
Dari sisi domestik, Bank Indonesia merilis pertumbuhan likuiditas perekonomian (M2) per Agustus 2025 sebesar 7,6 persen year-on-year, meningkat dari 6,6 persen pada periode sebelumnya. Meski demikian, proyeksi pertumbuhan kredit perbankan tahun ini diperkirakan hanya 8-11 persen, lebih rendah dibanding perkiraan awal 11-13 persen.(Marjudin/AI)

Sumber : admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest