Sinyal Kebijakan Moneter The Fed Masih Beragam, Kurs Rupiah Diprediksi Melemah Tipis

avatar
· Views 21
  • Rupiah relatif stabil di level Rp16.676 per dolar AS, menguat tipis 11 poin, namun diperkirakan melemah terbatas di kisaran Rp16.600-Rp16.700.
  • Sinyal The Fed masih campuran: Powell netral, dengan risiko inflasi meningkat dan pasar tenaga kerja menurun; belum ada kepastian soal pemangkasan suku bunga Oktober.
  • Sentimen domestik tertekan pelebaran defisit APBN 2026, investor menunggu data inflasi PCE AS; Bank Indonesia kemungkinan intervensi.

Ipotnews - Kurs rupiah diperkirakan melemah terbatas karena sinyal para pejabat Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) terkait arah kebijakan moneter ke depan masih beragam.
Mengutip data Bloomberg pada Rabu (24/9) pukul 09.26 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan pada level Rp16.676 per dolar AS, posisi tersebut menguat 11 poin atau 0,07% dibandingkan penutupan Selasa sore (23/9) kemarin di level Rp16.687 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan tanggapan investor pada pidato Powell tadi malam beragam. Konsensus pasar menyimpulkan sikap Powell semalam itu netral. "Musalem hawkish, namun Bowman dovish. Jadi sinyal masih mixed," kata Lukman saat dihubungi Ipotnews pagi ini.
Dolar AS sendiri sempat tertekan, namun pagi ini berbalik rebound. Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan prospek pasar tenaga kerja dan inflasi menghadapi risiko besar, sembari menegaskan pandangannya bahwa para pembuat kebijakan kemungkinan menghadapi jalan terjal saat mempertimbangkan pemangkasan suku bunga lebih lanjut.
"Risiko jangka pendek terhadap inflasi cenderung meningkat, sementara risiko terhadap lapangan kerja justru menurun -- ini situasi yang menantang," kata Powell dalam pidatonya di Greater Providence Chamber of Commerce, Rhode Island, Selasa (23/9). "Risiko dua arah berarti tidak ada jalur yang bebas dari risiko."
Powell tidak memberikan isyarat apakah dirinya akan mendukung pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed berikutnya di bulan Oktober.
Dari domestik, Lukman memperkirakan sentimen investor masih belum pulih dari kekhawatiran akibat defisit fiskal yang melebar dalam APBN 2026. Investor juga cenderung masih wait and see data inflasi PCE AS akhir pekan ini.
Lukman memperkirakan kurs rupiah hari ini bergerak datar dengan cenderung melemah terbatas. Selain itu, kemungkinan besar Bank Indonesia akan masuk melakukan intervensi.
"Kurs rupiah hari ini diperkirakan di kisaran Rp16.600 - Rp16.700 per dolar AS," pungkas Lukman.(Adhitya/AI)

Sumber : admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest