- Tembaga SHFE naik tipis 0,04% dan LME turun 0,1%, karena pasar masih berhati-hati terhadap waktu pemangkasan suku bunga AS dan arah kebijakan the Fed.
- China mempertahankan suku bunga pinjaman untuk bulan keempat, sementara penguatan dolar AS menekan harga logam karena menjadi lebih mahal bagi pembeli non-dolar.
- Gangguan pasokan konsentrat tembaga dari tambang Grasberg milik Freeport belum terselesaikan, memperketat pasokan global dan memberi dukungan terhadap harga.
Ipotnews - Harga tembaga bergerak mendatar, Rabu, seiring sikap hati-hati pelaku pasar terhadap arah kebijakan suku bunga Amerika Serikat serta ketidakpastian mengenai komitmen China dalam menggelontorkan stimulus tambahan untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi yang melambat.
Kontrak tembaga yang paling aktif di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) ditutup naik tipis 0,04% menjadi 79.970 yuan (USD11.233,32) per metrik ton pada akhir sesi perdagangan siang, pukul 15.00 WIB.
Sementara itu, harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 0,1% menjadi USD9.965 per ton pada pukul 15.04 WIB, demikian laporan Reuters, di Shanghai, Rabu (24/9).
Pasar logam masih mencermati arah kebijakan moneter Federal Reserve setelah Chairman Jerome Powell menyatakan bahwa bank sentral masih harus menyeimbangkan risiko inflasi tinggi dan pelemahan pasar tenaga kerja dalam menentukan suku bunga selanjutnya.
Namun, perbedaan pandangan di antara para pejabat the Fed menimbulkan ketidakpastian terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga lebih lanjut tahun ini.
Kondisi ini diperburuk oleh menguatnya nilai tukar dolar AS yang memberikan tekanan pada harga komoditas global, termasuk logam dasar.
Dolar yang lebih kuat membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam greenback menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
China--konsumen logam terbesar di dunia--memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pinjaman acuannya, Senin (22/9), untuk bulan keempat berturut-turut, meski sebelumnya the Fed memangkas suku bunga.
Keputusan ini menimbulkan keraguan di kalangan investor apakah Beijing akan segera meluncurkan kebijakan stimulus tambahan guna memulihkan momentum pertumbuhan ekonomi yang mulai melemah.
Sementara itu, dari sisi pasokan, gangguan di tambang Grasberg milik Freeport di Indonesia masih berlanjut akibat insiden kebocoran material basah. Menurut analis dari perusahaan broker Galaxy Futures, China, gangguan tersebut terus memperketat pasokan konsentrat tembaga mentah ke pasar global.
Di antara logam dasar lainnya yang diperdagangkan di SHFE , aluminium naik 0,1%, nikel menguat 0,2%, dan timah meningkat 0,52%. Sementara itu, seng (zinc) turun 0,46% dan timbal (lead) melemah 0,32%.
Logam dasar di kompleks LME, harga seng turun 0,28%, nikel melemah 0,35%, dan timah berkurang 0,18%. Adapun aluminium dan timbal tercatat stabil. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.


Tải thất bại ()