JAKARTA, investor.id -Harga tembaga melonjak tajam setelah Freeport-McMoRan Inc mengumumkan status force majeure pada pasokan kontrak dari tambang raksasa Grasberg di Papua, Indonesia.
Di London Metal Exchange (LME), harga tembaga untuk pengiriman tiga bulan naik hingga 3,2% menjadi US$10.297,50 (sekitar Rp43,2 juta) per ton. Lonjakan ini menjadi kenaikan intraday terbesar sejak 10 April lalu. Namun, saham Freeport justru anjlok 11% di perdagangan New York, sementara saham pesaing seperti Glencore Plc dan Teck Resources Ltd ikut menguat.
Freeport menjelaskan, insiden kecelakaan pada 8 September 2025 di area operasi bawah tanah Grasberg menewaskan dua pekerja. Hingga kini, lima pekerja lainnya masih belum ditemukan. Tim penyelamat bekerja tanpa henti membersihkan lumpur dan puing demi mencapai lokasi para pekerja saat kejadian.
Kecelakaan ini menyoroti betapa rentannya pasar tembaga terhadap gangguan pasokan global. Situasi ini juga terjadi bersamaan dengan penutupan pabrik pengolahan di tambang Constancia, Peru, milik Hudbay Minerals Inc akibat protes politik yang berkepanjangan.
"Perkembangan di Freeport menunjukkan betapa sedikit saja gangguan bisa memperketat pasar ini, apalagi ketika dua tambang tembaga terbesar dunia bermasalah dalam waktu bersamaan. Wajar jika para trader langsung membeli tanpa banyak bertanya," kata Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank.
Produksi di distrik mineral Grasberg saat ini terhenti. Jika gangguan berlangsung lama, harga acuan tembaga diprediksi terus naik. Kondisi ini juga akan menambah tekanan bagi industri peleburan yang sudah kekurangan pasokan bahan baku. Status force majeure memungkinkan produsen menunda kewajiban pasokan akibat kejadian tak terduga.
Menurut data Bloomberg Intelligence yang dikutip Rabu (24/9/2025), Grasberg menyumbang sekitar 3,2% pasokan tembaga dunia pada 2025 sebelum insiden ini terjadi. Tambang tersebut juga menghasilkan hampir 30% dari total produksi tembaga Freeport dan 70% produksi emasnya.
Sementara itu, saham perusahaan tambang global lainnya justru meningkat. Glencore naik hingga 3,5% di London, Antofagasta Plc melonjak 8,7%, Teck Resources naik 5,8%, dan Southern Copper Corp melesat 9,7% di New York.
Dalam laporan terbarunya, Freeport memperkirakan penjualan konsolidasi pada kuartal III akan turun sekitar 4% untuk tembaga dan 6% untuk emas dibandingkan proyeksi pada Juli 2025.
Sumber : investor.id
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.


Tải thất bại ()