- Rupiah melemah ke Rp16.749 per dolar AS pada Kamis (25/9), turun 65 poin (0,39%) dibandingkan penutupan sebelumnya, dipicu penguatan dolar.
- Data perumahan AS lebih kuat dari ekspektasi (penjualan rumah baru naik 20,5% menjadi 800 ribu unit), memicu kekhawatiran The Fed tidak segera memangkas suku bunga.
- Sentimen domestik negatif berasal dari kekhawatiran defisit fiskal akibat stimulus 2026; rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp16.600-Rp16.750 per dolar AS.
Ipotnews - Kurs rupiah berpeluang melemah setelah data penjualan rumah keluarga tunggal baru di Amerika Serikat per Agustus 2025 lebih kuat dari perkiraan.
Mengutip data Bloomberg pada Kamis (25/9) pukul 09.20 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan pada level Rp16.749 per dolar AS, posisi tersebut melemah 65 poin atau 0,39% dibandingkan Rabu sore (24/9) kemarin di level Rp16.684 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan bahwa kurs rupiah diperkirakan melemah terhadap dolar AS yang menguat. "Penguatan dolar menyusul data perumahan AS yang lebih kuat dari perkiraan," kata Lukman saat dihubungi Ipotnews pagi ini.
Laporan terbaru menunjukkan penjualan rumah keluarga tunggal baru di AS meningkat 20,5 persen pada Agustus,mencapai tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 800.000 unit.
Sebelumnya para ekonom memperkirakan penurunan 650.000 unit. Penjualan Juli direvisi naik menjadi 664.000 unit dari 652.000 unit yang dilaporkan sebelumnya.
Data pasar perumahan AS yang lebih baik dari ekspektasi mengindikasikan kondisi perekonomian yang tidak membutuhkan pemangkasan suku bunga Federal Reserve, sehingga menjadi sentimen negatif bagi pasar modal.
Selain itu, beberapa pejabat the Fed juga masih menunjukkan kecenderungan hawkish. "Tarif saya kira tidak terlalu berpengaruh," ujar Lukman.
Gubernur Federal Reserve Bank of San Francisco Mary Daly mengatakan pemangkasan suku bunga lanjutan kemungkinan masih diperlukan. Namun, menurutnya, langkah itu harus ditempuh dengan penuh kehati-hatian.
"Pemangkasan kebijakan lanjutan kemungkinan dibutuhkan seiring upaya kami memulihkan stabilitas harga sambil tetap memberi dukungan yang diperlukan bagi pasar tenaga kerja," kata Daly dalam pidato yang disiapkan untuk acara di University of Utah, Rabu kemarin.
Sentimen domestik juga masih menekan rupiah oleh kekhawatiran terhadap defisit fiskal dari kebijakan longgar stimulus pemerintah pada 2026. "Kurs rupiah diperkirakan ada di kisaran Rp16.600 - Rp16.750 per dolar AS," ungkap Lukman.(Adhitya/AI)
Sumber : admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
        Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
        



Tải thất bại ()