Jakarta - Astronot NASA Jonny Kim mengunggah foto topan Super Ragasa dari orbit 400 km di atas Bumi. Indah tapi sangat menakutkan.
Topan Ganas Ragasa dan Neoguri dipotret dari Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 21 September 2025 pukul 04.37 GMT (11.37 WIB). Foto: Jonny Kim via X
Jonny Kim menggunakan kamera Nikon Z9 24/50-500mm. Foto: Jonny Kim via X
Kata Jonny, dari orbit, pemandangannya sungguh menakjubkan, tetapi di darat, badai ini membawa bahaya dan kesulitan yang nyata. Foto: Jonny Kim via X
"Doa kami menyertai semua orang yang berada di jalurnya, dan juga para petugas tanggap darurat serta masyarakat yang bersiap menghadapinya," ujarnya. Foto: Jonny Kim via X
Topan Super Ragasa dilihat dari Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 22 September 2025, 05.17 GMT (12.37 WIB) dipotret dengan Nikon Z9 | 15/24/50–500mm. Foto: Jonny Kim via X
Topan Ragasa mulai terbentuk pada 18 September di Samudra Pasifik bagian barat. Intensifikasi cepat membuatnya melonjak menjadi Kategori 5, level paling ekstrem dalam skala topan. Foto: Jonny Kim via X
Topan Ragasa kini mengarah ke Shenzhen dan Guangzhou, dua kota dengan populasi puluhan juta orang. Foto: Jonny Kim via X
Meski biasanya badai melemah saat menyentuh daratan, Ragasa diperkirakan hanya sedikit kehilangan tenaga. Menurut Joint Typhoon Warning Center (JTWC), kondisi atmosfer mendukung badai ini tetap kuat dengan suhu laut hangat dan geseran angin vertikal rendah. Foto: Jonny Kim via X
Ini Badai Gabrielle saat masih katergori 1 dari Stasiun Luar Angkasa International pada 21 September 2025, pukul 16.55 GMT (23.55 WIB) dipotret Nikon Z9 | 24/50-500mm. Foto: Jonny Kim via X
Gabrielle merupakan badai tropis ke-7 pada musim siklon Atlantik 2025, yang terbentuk di Samudra Atlantik tengah sekitar pertengahan September 2025. Foto: Jonny Kim via X
Badai ini awalnya terdeteksi sebagai gangguan tropis pada 16 September, kemudian berkembang menjadi Tropical Storm Gabrielle pada 17 September, dan dengan cepat mencapai status hurricane pada 23 September. Foto: Jonny Kim via X
Pada puncak kekuatannya pada 24 September, Gabrielle mencapai kategori 3 dengan kecepatan angin mencapai 160 km/jam menurut laporan National Hurricane Center (NHC). Foto: Jonny Kim via X
Badai ini menunjukkan tanda-tanda pelemahan bertahap akibat pola konveksi yang kurang simetris dan aliran udara yang terbatas. Gabrielle bergerak ke timur laut dengan kecepatan sekitar 34 km/jam, melewati Bermuda. Foto: Jonny Kim via X
Meskipun menghasilkan ombak besar yang memicu peringatan rip current di pantai timur AS dari North Carolina hingga Kanada. Badai ini kemudian mengarah ke Kepulauan Azores, Portugal, di mana NHC mengeluarkan peringatan hurricane untuk seluruh wilayah pada 24 September. Foto: Jonny Kim via X
Perubahan iklim diyakini berkontribusi pada peningkatan intensitas badai raksasa ini, dengan kemampuan menampung lebih banyak uap air yang menghasilkan hujan lebih deras. Foto: Jonny Kim via X
(/)
Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()