- Tembaga Shanghai mencapai level tertinggi enam bulan, naik 3,34% ke 82.660 yuan/ton setelah Freeport-McMoRan menyatakan force majeure di tambang Grasberg, yang menunda operasi dan memangkas produksi 2026 hingga 35%.
- Goldman Sachs memangkas proyeksi pasokan tembaga global 2025-2026 sebanyak 525.000 ton akibat gangguan ini, memperkuat prospek kenaikan harga tembaga jangka pendek.
- Harga tembaga LME turun 0,31% ke USD10.305,5/ton, meski sempat menyentuh rekor 15 bulan; logam dasar lain di SHFE mayoritas naik, sedangkan di LME bergerak variatif.
Ipotnews - Harga tembaga Shanghai melejit ke level tertinggi dalam enam bulan, Kamis, setelah Freeport-McMoRan mengumumkan force majeure terkait penghentian operasional di tambang Grasberg, Indonesia.
Kejadian ini memperkuat sentimen ketatnya pasokan bahan baku tembaga di pasar global, demikian laporan Reuters, di Shanghai, Kamis (25/9).
Freeport mengumumkan bahwa operasi di tambang Grasberg--salah satu tambang tembaga dan emas terbesar dunia--ditangguhkan sementara setelah aliran material basah yang besar menghalangi akses ke beberapa area bawah tanah tambang pada awal bulan ini.
Restart bertahap kemungkinan baru dilakukan pada semester pertama 2026, dengan output 2026 diperkirakan anjlok sekitar 35% dibandingkan estimasi sebelumnya.
Harga tembaga yang paling likuid di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) ditutup melambung 3,34% menjadi 82.660 yuan per ton (USD11.599), setelah sempat menyentuh 82.980 yuan per ton, level tertinggi sejak 26 Maret.
Goldman Sachs menurunkan proyeksi pasokan tembaga tambang global untuk 2025 dan 2026 akibat gangguan ini. Mereka memperkirakan kehilangan pasokan tembaga sebanyak 525.000 ton, dengan pengurangan 160.000 ton pada paruh kedua 2025 dan 200.000 ton di 2026.
Analis dari broker China, Jinrui Futures, menyatakan volume output yang terdampak jauh lebih besar dari perkiraan awal, sehingga mendukung prospek harga tembaga yang lebih kuat dalam jangka pendek.
Di sisi lain, harga tembaga acuan untuk kontrak tiga bulan di London Metals Exchange (LME) turun 0,31% menjadi USD10.305,5 per ton pada pukul 14.21 WIB, setelah mencatat kenaikan hingga 3,9% pada sesi Rabu, mencapai level tertinggi 15 bulan.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, aluminium turun 0,36%, seng (zinc) merosot 0,65%, nikel naik 0,18%, timah menguat 0,49%, dan timbal (lead) relatif stabil.
Di bursa berjangka Shanghai, nikel melonjak 1,01%, aluminium bertambah 0,39%, seng menguat 0,57%, timbal naik 0,15%, dan timah meningkat 0,79%. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()