Pasar Khawatirkan Gangguan Pasokan, Tembaga Shanghai Bergerak Positif

avatar
· Views 22
  • Tembaga SHFE naik 3,39% dalam sepekan dan mencapai level tertinggi setengah tahun setelah Freeport mengumumkan force majeure, memperkirakan penurunan produksi 35% dari unit Indonesia pada 2026.
  • Permintaan lesu akibat harga tinggi serta aksi restocking menjelang libur Nasional China (1-8 Oktober) membatasi potensi kenaikan lebih lanjut, tergantung respons sektor hilir terhadap harga saat ini.
  • Penguatan dolar AS menekan harga tembaga LME, sementara China tengah mengkaji regulasi kapasitas peleburan tembaga guna menghindari persaingan berlebihan yang merugikan industri nasional.

Ipotnews - Tembaga berjangka Shanghai kembali menguat, Jumat, dipicu kekhawatiran atas gangguan pasokan global setelah raksasa pertambangan Freeport-McMoRan mengumumkan force majeure. Namun, kenaikan dibatasi oleh lemahnya permintaan akibat tingginya harga.
Harga tembaga berjangka yang paling aktif di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) ditutup naik 0,38% menjadi 82.470 yuan (USD11.558,68) per metrik ton, dan secara mingguan melonjak sekitar 3,39%.
Sementara, harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) melorot 0,35% menjadi USD10.223,5 per ton pada pukul 14.16 WIB, namun di jalur untuk membukukan kenaikan mingguan 2,33%, demikian laporan  Reuters,  di Shanghai, Jumat (26/9).
Harga tembaga melonjak ke level tertinggi dalam enam bulan pada Kamis (25/9), setelah Freeport menyatakan produksi unitnya di Indonesia diperkirakan 35% lebih rendah pada 2026, dibandingkan proyeksi sebelumnya. Gangguan ini menciptakan kekhawatiran pasokan di pasar global, yang sudah sensitif terhadap isu logistik dan produksi.
Namun, sentimen pasar tetap dibayangi penguatan nilai tukar dolar AS yang menekan harga komoditas dalam greenback. Apresiasi dolar terjadi setelah serangkaian data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan performa yang lebih kuat dari perkiraan, mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve.
Kenaikan harga tembaga terjadi menjelang masa libur Hari Nasional China yang berlangsung dari 1 hingga 8 Oktober, mendorong aktivitas restocking pelaku industri.
Namun, analis Haitong Futures memperingatkan permintaan jangka pendek akan tetap dipengaruhi "daya terima pasar hilir terhadap harga tembaga yang tinggi."
Di sisi lain, pemerintah China dikabarkan sedang mengkaji kebijakan baru untuk mengatur kapasitas smelter tembaga di dalam negeri. Hal ini disampaikan Chen Xuesen, Wakil Ketua Asosiasi Industri Logam Non-Ferrous China, yang menyerukan penghentian praktik "kompetisi involusi" yang merugikan industri secara keseluruhan.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, seng (zinc) melorot 0,85%, timbal (lead) melemah 0,62%, nikel turun 0,45%, aluminium menyusut 0,38% dan timah berkurang 0,16%.
Di bursa berjangka Shanghai, nikel anjlok 1,05%, timah naik 0,16%, timbal stagnan, sementara seng dan aluminium nyaris tidak berubah. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest