- Harga minyak naik lebih dari 1% (Brent USD 70,13 dan WTI USD 65,72 per barel), mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak pertengahan Juni, dipicu serangan drone Ukraina ke infrastruktur energi Rusia dan kebijakan larangan ekspor bahan bakar oleh Moskow.
- Ketegangan geopolitik meningkat, dengan NATOmemperingatkan kemungkinan respons atas pelanggaran ruang udara dan AS menekan sekutu untuk mengurangi impor minyak dari Rusia, berpotensi menambah tekanan pada pasokan global.
- Faktor fundamental turut mendukung harga, termasuk prospek pemulihan pasokan dari Kurdistan Irak, pertumbuhan PDB AS 3,8%, serta potensi peningkatan permintaan akibat pemangkasan suku bunga The Fed.
Ipotnews - Harga minyak menguat pada perdagangan hari Jumat (26/9) akhir pekan ini setelah serangan drone Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia memangkas kapasitas ekspor bahan bakar negara tersebut.
Minyak Brent ditutup naik 71 sen atau 1,02% menjadi 70,13 dolar AS per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mengakhiri sesi di 65,72 dolar AS per barel, naik 74 sen atau 1,14%. Kedua patokan utama ini menuju kenaikan mingguan terbesar sejak pertengahan Juni.
"Pasar terus fokus pada situasi antara Rusia dan Ukraina. Serangan drone Ukraina mulai memberi dampak signifikan," ujar John Kilduff, mitra di Again Capital.
Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak, pada Kamis mengumumkan larangan parsial ekspor solar hingga akhir tahun serta memperpanjang larangan ekspor bensin yang sudah berlaku. Penurunan kapasitas kilang membuat sejumlah wilayah Rusia mengalami kekurangan pasokan bahan bakar tertentu.
Selain serangan drone, dukungan pasar juga datang dari kebijakan pemerintah AS. "Presiden Trump terus menekan sekutu-sekutu AS agar mengurangi impor dari Rusia. Bisa jadi India dan Turki juga akan memangkas sebagian impor mereka," kata Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates.
Peringatan
NATO
mengenai respons atas pelanggaran ruang udara negara anggota meningkatkan ketegangan perang Ukraina sekaligus membuka peluang sanksi tambahan pada industri minyak Rusia, kata analis ANZ, Daniel Hynes.Dari sisi suplai, ekspor minyak mentah dijadwalkan kembali dimulai pada Sabtu dari wilayah semi-otonom Kurdistan Irak melalui pipa menuju pelabuhan Ceyhan di Turki, menurut badan pemasaran negara SOMO . "Pasar akan memantau produksi Kurdistan untuk melihat tambahan pasokan yang bisa masuk," ujar Lipow.
Sementara dari sisi permintaan, data terbaru menunjukkan produk domestik bruto AS tumbuh 3,8% secara tahunan pada kuartal lalu, revisi naik dari perkiraan sebelumnya.
"Jika pasokan Rusia ke China dan India berkurang, mereka akan mencari pasokan alternatif. Data ekonomi AS cukup baik, dan dengan langkah The Fed memangkas suku bunga, hal itu akan mendorong permintaan," kata Kilduff.
Namun, data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan bisa membuat The Fed lebih berhati-hati dalam melanjutkan pemangkasan suku bunga setelah pekan lalu menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin -- pemotongan pertama sejak Desember.
(reuters/mk/AI/)
Sumber : admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()