- Rupiah tertekan kebijakan BI: Penurunan suku bunga yang dinilai terlalu agresif membuat rupiah berpotensi melemah konsisten; BI bahkan harus intervensi saat rupiah mendekati Rp17.000/US$.
- Kepercayaan pasar terganggu: Gejolak politik, kerusuhan Agustus, dan pergantian Menteri Keuangan dari Sri Mulyani ke Purbaya Yudhi Sadewa memperburuk tekanan terhadap rupiah.
- Tren pelemahan YTD: Rupiah melemah 3,3% sepanjang 2025 (year to date), dari Rp16.132 menjadi Rp16.663 per US$.
Ipotnews - Pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat semakin dalam, seiring langkah Bank Indonesia (BI) yang dinilai terlalu agresif menurunkan suku bunga acuan.
Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto, menilai kebijakan moneter tersebut berpotensi menekan rupiah secara konsisten dalam jangka menengah.
"Banyak kebijakan yang terlalu pro-growth dan kurang mengutamakan kehati-hatian. Penurunan suku bunga yang terlalu agresif bisa memicu tekanan berkelanjutan terhadap rupiah," kata Rully dalam publikasi risetnya, Senin (29/9).
Rully menambahkan, pemerintah dan BI terlihat panik dalam menghadapi penguatan signifikan dolar AS. BI bahkan harus melakukan intervensi pada Jumat lalu ketika rupiah mendekati level Rp17.000 per dolar AS.
Menurut dia, sejak awal September tekanan terhadap rupiah semakin kuat, diperburuk oleh gejolak politik dalam negeri. Demonstrasi yang berujung kerusuhan pada akhir Agustus serta pergantian Menteri Keuangan dari Sri Mulyani Indrawati ke Purbaya Yudhi Sadewa membuat kepercayaan pasar melemah.
Sementara itu, upaya bank-bank Himbara yang sempat menaikkan suku bunga simpanan valas untuk menarik dana dolar justru mendorong aksi beli USD. Kebijakan tersebut akhirnya tidak jadi dilanjutkan.
"Kami menilai langkah-langkah inkonsistensi dan kurang hati-hati harus segera diperbaiki agar tidak memperlemah kepercayaan pasar terhadap kebijakan ekonomi," tegas Rully.
Mengutip data aplikasi IPOT sejak akhir tahun lalu Selasa (31/12/2024) hingga Senin (29/9/2025) pukul 10.20 WIB, kurs rupiah masih berada dalam posisi melemah dari Rp16.132 per dolar AS menjadi Rp16.663 per dolar AS, turun 531 poin atau 3,3% secara year to date (YTD).
(Adhitya/AI)
Sumber : admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()