Reli Harga Mulai Tekan Permintaan, Tembaga Shanghai Berbalik Melemah

avatar
· Views 23
  • Harga tembaga Shanghai turun 0,13% setelah reli akibat gangguan di tambang Grasberg menekan permintaan; konsumen hilir belum siap menerima harga tinggi.
  • Indonesia sepakat menghentikan operasi tambang Grasberg untuk fokus pencarian pekerja yang terjebak; ini mendorong kenaikan harga global minggu lalu.
  • Logam dasar lainnya di SHFE sebagian besar melemah, dengan timah, nikel, dan seng turun; laporan menunjukkan surplus seng global dan kenaikan stok di Shanghai.

Ipotnews - Tembaga Shanghai berbalik melemah, Senin, setelah reli harga yang dipicu gangguan pasokan menekan permintaan dari konsumen hilir. Penurunan ini terjadi meski gangguan di salah satu tambang tembaga terbesar dunia masih membayangi pasar.
Harga tembaga berjangka yang paling aktif di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) ditutup turun 0,13% menjadi 82.390 yuan (USD11.571,47) per metrik ton, setelah sempat menyentuh posisi tertinggi dalam enam bulan pada Kamis pekan lalu.
Sepanjang minggu lalu, harga tembaga Shanghai tercatat melambung sekitar 3,4%, terutama didorong gangguan operasional di tambang Grasberg, Indonesia, demikian laporan  Reuters,  di Shanghai, Senin (29/9).
Pemerintah Indonesia sebelumnya mengumumkan kesepakatan dengan Freeport Indonesia untuk menghentikan sementara operasi di tambang Grasberg guna memprioritaskan pencarian pekerja yang terjebak pasca insiden tambang. Hal ini memicu kekhawatiran pasar terhadap pasokan tembaga global.
Meski demikian, analis broker China, Galaxy Futures, menyebut konsumen di sektor hilir belum sepenuhnya menerima harga tembaga yang lebih tinggi. "Tidak ada cukup penerimaan untuk harga yang naik dari konsumen," tulis Galaxy Futures dalam catatannya.
Sementara itu, pemerintah China, Minggu (28/9), merilis rencana baru untuk memperkuat industri logam non-ferrous, termasuk tembaga.
Dalam dokumen tersebut, China menyerukan penghentian pembangunan proyek yang bersifat berulang dan bernilai tambah rendah, serta mendorong penggunaan material tembaga berkualitas tinggi untuk mendukung industri berteknologi tinggi.
Di pasar global, harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) menguat 0,9% menjadi USD10.273 per ton pada pukul 14.04 WIB, mencerminkan ketegangan pasokan global yang masih berlangsung.
Logam dasar lainnya di bursa berjangka Shanghai, timah menyusut 0,45%, nikel melorot 0,66%, aluminium turun 0,1%, sementara pelemahan terbesar dialami timbal (lead) yang anjlok 1,38% jadi 16.820 yuan per ton, disusul seng (zinc) yang merosot 1,18% ke posisi 21.755 yuan.
Studi dari International Lead and Zinc Study Group menunjukkan defisit pasar global untuk timbal menyempit menjadi 5.600 ton pada Juli, turun dari 19.100 ton pada Juni.
Sementara itu, pasar seng global mengalami surplus 30.200 ton pada Juli, berbalik dari posisi defisit di bulan sebelumnya.
Berdasarkan laporan mingguan dari SHFE , persediaan seng di gudang-gudang terpantau melejit 1,2% secara mingguan menjadi 100.544 ton, menjadikannya satu-satunya logam dasar yang mencatatkan peningkatan stok.
Di kompleks LME, pergerakan logam dasar bervariasi. Aluminium naik 0,38%, seng menguat 0,38%, nikel meningkat 0,4%, sementara timbal turun 0,65% dan timah melemah 0,14%. (Reuters/AI)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest