10 Aliansi Ekonom Temui Airlangga, Desak Makan Bergizi Gratis Disetop!

avatar
· Views 14
10 Aliansi Ekonom Temui Airlangga, Desak Makan Bergizi Gratis Disetop!
Perwakilan dari Aliansi Ekonom Indonesia (AEI) menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.Foto: detikcom/Anisa Indraini
Jakarta

Sebanyak 10 perwakilan dari Aliansi Ekonom Indonesia (AEI) menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Salah satu yang disampaikan adalah desakan untuk penghentian sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Anggota AEI, Lili Yan Ing menyampaikan kekecewaannya terhadap desain program MBG yang dinilai tidak proporsional dalam alokasi anggaran. Program ini dianggap hanya untuk memenuhi janji politik semata, tanpa melalui proses perencanaan yang matang.

"Menurut kami alokasi MBG itu tidak proporsional. Kami mengerti bahwa MBG itu adalah janji politik dan pada idealnya memang bagus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak, namun MBG itu terlalu besar," ujar Lili kepada wartawan di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (29/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Menu MBG yang Bikin Siswa Sukabumi Keracuna Masih Diuji di Labkesda

Lili membeberkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang menyebut dari sekitar 80 juta siswa, hanya 1% atau sekitar 800 ribu yang mengaku tidak pernah makan dan 4% atau sekitar 3,5 juta siswa yang menyatakan kekurangan makan. Harusnya itu saja yang difokuskan sebagai penerima MBG sehingga tidak memerlukan anggaran terlalu besar.

ADVERTISEMENT

"Kalau kita pakai perhitungan sederhana Rp 10 ribu (per hari) dalam waktu 20 hari sebulan, 12 bulan dalam waktu satu tahun, maksimal yang dialokasikan pemerintah itu hanya pada angka Rp 8 triliun. Itu yang kami tekankan, pemerintah harus mempunyai piloting di daerah tertentu untuk masyarakat yang memang membutuhkan, masyarakat yang berpendapatan menengah ke bawah," jelas dia.

Lili menyarankan agar program MBG dilaksanakan dengan sistem partisipatif dari orang tua, murid dan guru. Kemudian evaluasi dengan SOP yang jelas sehingga akuntabilitas dan transparansi program dapat terjaga.

"Makanya kami menekankan mengapa perlu ada pemberhentian saat ini juga karena kami melihat tiga hal yang kami sampaikan itu tidak dilaksanakan dengan baik," tegasnya.

Lili mengingatkan jangan sampai ada korban meninggal dunia terlebih dahulu, baru pemerintah sadar. "Nyawa ini adalah masa depan bangsa dan saya yakin kita semua mempertanggungjawabkan dari setiap nyawa adik-adik, anak-anak kita," tambahnya.

(aid/kil)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest