- Harga emas tembus rekor baru di atas USD3.800/ons, dipicu ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed, kekhawatiran shutdown pemerintah AS, serta ketegangan geopolitik.
- Emas spot melejit 1,9% ke USD3.829,63; emas berjangka AS untuk Desember menguat 1,2% ke USD3.855,2. Indeks DXY turun 0,2%, mendukung penguatan logam mulia.
- Logam mulia lain ikut menguat: perak +1,9% (USD46,85, tertinggi 14 tahun), platinum +1,5% (USD1.592,65, tertinggi 12 tahun), sementara paladium turun 1,1% ke USD1.255,61.
Ipotnews - Harga emas melesat menembus rekor baru di atas USD3.800 per ons, Senin, didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve, kekhawatiran potensi penutupan pemerintahan (government shutdown) Amerika, serta meningkatnya ketegangan geopolitik.
Emas spot melambung 1,9% menjadi USD3.829,63 per ons pada pukul 01.00 WIB, setelah sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di USD3.833,37, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Senin (29/9) atau Selasa (30/9) dini hari WIB.
Sementara, harga emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember ditutup melonjak 1,2% menjadi USD3.855,20 per ons.
Indeks Dolar AS (Indeks DXY) turun 0,2%, membuat logam kuning yang dihargakan dalam greenback menjadi lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
"Permintaan aset safe haven yang berfokus pada potensi shutdown pemerintah AS menjadi salah satu pendorong reli emas," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures. "Dolar berada di bawah tekanan ringan, dan itu jelas mendukung kompleks logam mulia."
Presiden AS Donald Trump dijadwalkan bertemu dengan pimpinan Partai Demokrat dan Republik, Senin petang, untuk membahas perpanjangan pendanaan pemerintah. Tanpa kesepakatan, penutupan sebagian aktivitas pemerintah federal akan dimulai Rabu.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pasukannya berhasil menguasai desa Shandryholove di wilayah Donetsk, Ukraina timur, menambah kekhawatiran geopolitik.
Sejak awal tahun, harga emas sudah meroket lebih dari 43%, terbantu lingkungan suku bunga rendah dan meningkatnya ketidakpastian global.
Data Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index Amerika yang dirilis pekan lalu sesuai ekspektasi, sehingga memperkuat keyakinan pasar terhadap potensi pemangkasan suku bunga the Fed pada Oktober dan Desember.
"Data PCE dari pekan lalu dipandang tidak menghalangi peluang satu atau dua kali lagi pemangkasan suku bunga the Fed. Hal ini terus menjadi faktor pendukung bagi emas dan perak," ujar Meger.
Di sisi korporasi, produsen emas terbesar dunia Newmont mengumumkan CEO Tom Palmer akan pensiun pada akhir tahun setelah lebih dari satu dekade memimpin. Rivalnya, Barrick Gold, juga mengumumkan pengunduran diri CEO Mark Bristow pada hari yang sama.
Selain emas, harga perak di pasar spot melambung 1,9% jadi USD46,85 per ons, level tertinggi dalam lebih dari 14 tahun. Platinum melesat 1,5% ke posisi USD1.592,65, menyentuh level tertinggi dalam 12 tahun, sedangkan paladium merosot 1,1% jadi USD1.255,61. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.


Tải thất bại ()