Harga Minyak Ambles 3% Lebih Gara-gara Rencana OPEC+

avatar
· Views 13

HOUSTON, investor.id -Harga minyak mentah global anjlok 3% lebih pada perdagangan Senin (29/9/2025). Tekanan terjadi setelah muncul rencana OPEC + untuk menaikkan produksi minyak mulai November, ditambah dengan kembalinya ekspor minyak dari wilayah Kurdistan Irak melalui Turki.
Dikutip dari Reuters, harga minyak Brent berjangka anjlok US$ 2,16 (3,1%) menjadi US$ 67,97 per barel, setelah pada Jumat lalu sempat menyentuh level tertinggi sejak 31 Juli. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) jatuh US$ 2,27 (3,45%) ke posisi US$ 63,45 per barel.
Menurut tiga sumber Reuters, OPEC +, yang terdiri dari negara-negara produsen minyak utama dan sekutunya, akan menggelar pertemuan Minggu depan. Koalisi ini diperkirakan akan mengonfirmasi rencana penambahan produksi sedikitnya 137 ribu barel per hari (bph) pada November untuk memperbesar pangsa pasar.
Padahal, OPEC + masih tercatat memompa sekitar 500 ribu bph lebih rendah dari target produksinya.
"Dengan OPEC + yang mulai fokus pada perebutan pangsa pasar, fundamental terlihat lebih lemah dan kekhawatiran kelebihan pasokan kembali muncul," ujar Kepala Ekonom Rystad Energy, Claudio Galimberti.
Sementara itu, Kementerian Perminyakan Irak mengonfirmasi bahwa aliran minyak mentah dari wilayah semi-otonom Kurdistan ke pelabuhan Ceyhan, Turki, kembali beroperasi pada Sabtu (27/9/2025) setelah terhenti lebih dari 2,5 tahun.
Dua sumber industri menyebut aliran minyak saat ini mencapai 150 ribu-160 ribu bph, dan dalam jangka waktu tertentu bisa meningkat hingga 230 ribu bph untuk pasar internasional.
Rusia-Ukraina Membara
Pekan lalu, harga minyak sempat naik lebih dari 4% setelah serangan drone Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia mengganggu ekspor bahan bakar negara tersebut. Analis SEB mengatakan Ukraina kemungkinan akan melipatgandakan serangan strategis ke kilang minyak Rusia.
Sebagai respons, Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran ke Kyiv dan beberapa wilayah Ukraina pada Minggu, salah satu yang paling intens sejak invasi dimulai pada 2022.
Di sisi geopolitik lain, Presiden AS Donald Trump menyatakan sudah waktunya bagi kelompok militan Palestina Hamas untuk menerima proposal damai 20 poin yang telah ia sepakati bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait masa depan Gaza.

Sumber : investor.id

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest