- Harga timah Shanghai naik ke level tertinggi hampir enam bulan akibat kekhawatiran pasokan setelah penutupan sekitar 1.000 tambang ilegal di Sumatera, yang memicu kekhawatiran berkurangnya suplai dari produsen kedua terbesar dunia.
- Kontrak timah di Shanghai naik 1,05% ke 274.990 yuan per ton, sementara di London Metal Exchange turun 0,59%, dengan permintaan melemah menjelang libur Nasional China.
- Tembaga melambung didukung gangguan pasokan di tambang Grasberg, serta rencana China untuk stabilisasi pertumbuhan industri non-ferrous; logam lain seperti seng, timbal, dan nikel justru menurun.
Ipotnews - Harga timah berjangka Shanghai melejit ke level tertinggi hampir enam bulan, Selasa, didorong kekhawatiran pasokan menyusul laporan penindakan tambang ilegal di Indonesia, salah satu produsen utama dunia.
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan penutupan sekitar 1.000 tambang timah ilegal di Sumatera, di mana timah hasil tambang dilaporkan diselundupkan menggunakan kapal kecil dan feri, menurut Antara.
Penindakan ini menimbulkan kekhawatiran akan berkurangnya pasokan timah dari Indonesia, negara produsen timah terbesar kedua di dunia, sehingga mendukung kenaikan harga logam solder tersebut.
Kontrak timah yang paling aktif di Shanghai Futures Exchange ditutup melonjak 1,05% menjadi 274.990 yuan (USD8.609,18) per metrik ton, mencatat kenaikan 0,93% sepanjang bulan ini dan 3,56% pada kuartal ketiga.
Di awal sesi, harga timah sempat menembus 283.000 yuan per ton, level tertinggi sejak 3 April lalu, demikian laporan Reuters, di Shanghai, Selasa (30/9).
Sementara itu, harga timah acuan untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 0,59% menjadi USD35.280 per ton pada pukul 14.37 WIB, tersungkur dari posisi USD35.510, Senin, level tertinggi sejak 4 April.
Kontrak tersebut tetap berada di jalur kenaikan bulanan 0,75% dan keuntungan kuartalan 4,64%.
Penurunan ini dipengaruhi lemahnya permintaan menjelang libur Hari Nasional China pada 1-8 Oktober, yang biasanya menyebabkan aktivitas pasar melambat.
Analis dari broker China, Jinrui Futures, menyebutkan pesanan dari produsen consumer electronics dan peralatan rumah tangga menurun, sehingga permintaan timah tetap lesu.
Di sisi lain, tembaga Shanghai melanjutkan penguatan dan menggeser timah sebagai logam dasar dengan kinerja terbaik bulan ini.
Harga tembaga melesat 1,42% menjadi 83.350 yuan per ton, dengan kenaikan 5,11% untuk bulan ini dan 4,26% selama kuartal ketiga. Kenaikan tembaga didukung gangguan pasokan di tambang Grasberg milik Freeport di Indonesia, serta rencana China untuk menstabilkan pertumbuhan industri logam non-ferrous.
Sementara itu, logam dasar lainnya di bursa Shanghai mengalami tekanan. Harga seng (zinc) anjlok 2,6%, timbal (lead) ambles 3,18%, nikel melemah 0,38%, dan aluminium relatif stabil.
Di kompleks LME, tembaga melemah 0,35%, aluminium turun 0,37%, seng menyusut 0,66%, nikel melorot 0,54%, dan timbal berkurang 0,25%. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.


Tải thất bại ()