Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (30/09), IHSG ditutup melemah -62,18 poin (-0,77%) ke level 8.061,06.
Pelemahan IHSG disebabkan tertekannya saham-saham berkapitalisasi besar, seperti BBRI (-2,01%), BREN (-3,10%), BBCA (-1,93%), GOTO (-3,57%), & INDF (-4,62%).
Dari sisi kebijakan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan kepada Financial Times bahwa pemerintah tengah merencanakan stimulus senilai US$2 miliar untuk mendorong belanja konsumen selama periode libur Natal dan Tahun Baru.
Kemudian, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan ekspor minyak sawit Indonesia akan meningkat dari level 29,5 juta ton pada 2024 menjadi 30 juta ton pada 2025, didorong oleh peningkatan pembelian dari India.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup menguat, seperti DJIA (+0,18%), S&P 500 (+0,41%), & Nasdaq (+0,31%).
Penguatan tersebut karena investor mengabaikan kekhawatiran tentang kemungkinan shutdown pemerintah AS.
Anggota parlemen memiliki waktu hingga tengah malam hari Rabu untuk mencapai kesepakatan, tetapi shutdown tetap terjadi kemungkinan besar, yang bisa menunda laporan ekonomi penting seperti data pekerjaan bulan September.
Investor tetap waspada di tengah melambatnya pasar tenaga kerja, kepercayaan konsumen yang lemah, dan valuasi saham yang tinggi.
Saham teknologi mencatat kenaikan moderat, didukung oleh perkembangan terkait Nvidia.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak mixed, sembari menantikan rilis data Neraca Perdagangan (Sep-25) dan Inflasi Indonesia (Sep-25),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Rabu (01/10).


Tải thất bại ()