Wall Street Semringah Terkatrol Sektor Kesehatan; Pasar Abaikan Shutdown AS

• Wall Street ditutup menguat: Dow Jones naik 0,09%, S&P 500 +0,34%, dan Nasdaq +0,42%, didorong reli sektor kesehatan.
• Katalis utama: Saham farmasi seperti Biogen (+10,9%) dan Thermo Fisher (+9,4%) melonjak setelah kesepakatan Pfizer-Trump soal harga obat; sektor teknologi juga menguat dengan Micron naik 8,9%.
• Sentimen pasar: Investor abaikan penurunan payrolls swasta 32.000 dan ketidakpastian akibat shutdown AS, dengan reli juga didukung lonjakan saham AES (+16,8%) dan Lithium Americas (+23,3%).

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street menguat, Rabu, didorong reli sektor kesehatan yang menutupi kekhawatiran pasar terhadap data ketenagakerjaan swasta yang lebih lemah dari perkiraan, serta ketidakpastian imbas penutupan sebagian pemerintahan (government shutdown) Amerika Serikat.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 43,21 poin atau 0,09% menjadi 46.441,10, S&P 500 menguat 22,74 poin atau 0,34% jadi 6.711,20, sedangkan Nasdaq Composite Index bertambah 95,15 poin atau 0,42% ke posisi 22.755,16, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Rabu (1/10) atau Kamis (2/10) pagi WIB.
Dengan laporan ketenagakerjaan periode September dari Departemen Tenaga Kerja yang diperkirakan ditunda jika pemerintah belum dibuka kembali pada Jumat, investor mencermati Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP.
ADP menunjukkan penurunan penggajian sektor swasta sebesar 32.000 dan penyusutan 3.000 yang direvisi turun pada bulan Agustus. Angka ini lebih lemah dari ekspektasi ekonom yang memperkirakan pertumbuhan 50.000 pada September dan laporan sebelumnya yang menyebutkan kenaikan 54.000 pada Agustus.
Di sisi lain, data ekonomi Institute for Supply Management memperlihatkan manufaktur AS bergerak menuju pemulihan pada September.
Setelah dibuka lebih rendah, ketiga indeks utama Wall Street menghijau. Di antara 11 sektor industri utama S&P 500, sektor kesehatan yang mencatat kenaikan terbesar, didorong perusahaan farmasi.
Reli sektor kesehatan dimulai Selasa setelah Pfizer dan Presiden AS Donald Trump mengatakan telah mencapai kesepakatan. Raksasa farmasi itu setuju untuk menurunkan harga obat resep dalam program Medicaid--dibandingkan biayanya di negara maju lainnya--dengan imbalan keringanan tarif. Trump memperkirakan lebih banyak perusahaan farmasi akan mengikuti langkah tersebut.
"Kesepakatan ini menjadi pemicu reli sektor kesehatan, yang sebelumnya tertinggal dibandingkan teknologi," ujar Lara Castleton, Head of Portfolio Construction and Strategy Janus Henderson Investors.
"Orang-orang belum tentu menghindarinya, tetapi mereka belum mengalokasikan dana sebesar sektor kesehatan seperti yang mereka lakukan pada sektor teknologi dan semua sensasi AI."
Sektor teknologi S&P 500 memberikan dorongan terbesar kedua bagi indeks acuan, dengan Micron melambung 8,9% dan indeks chip Philadelphia yang lebih luas melesat 2%.
Sektor dengan persentase penurunan terbesar selama sesi tersebut adalah material, yang mengakhiri hari dengan penurunan lebih dari 1%.
Perolehan keuntungan terbesar di sektor kesehatan adalah Biogen, melejit 10,9% dan Thermo Fisher, melonjak 9,4%.
Castleton mencatat bahwa investor ekuitas tampaknya mengabaikan ketidakpastian seputar penutupan pemerintah. Pasar secara historis cukup tangguh selama penutupan pemerintah. Indeks S&P 500 menguat selama enam penutupan terakhir, menurut catatan Deutsche Bank. Selama penutupan pemerintah terakhir antara akhir 2018 dan awal 2019, indeks tersebut mampu menguat.
Pada saham-saham individual, reli 16,8% saham AES menjadikannya top gainer dalam indeks acuan dan menjadi pendorong kuat bagi sektor utilitas S&P 500. Hal ini terjadi setelah  Financial Times  melaporkan bahwa Global Infrastructure Partners, milik BlackRock, hampir mencapai kesepakatan senilai USD38 miliar untuk mengakuisisi grup utilitas tersebut.
Meski sektor material secara umum melemah, saham Lithium Americas Corp meroket 23,3% dan rivalnya, Albemarle, ditutup naik 4,2%. Departemen Energi AS mengambil alih 5% saham Lithium Americas dan 5% saham terpisah dalam usaha patungan perusahaan tersebut dengan General Motors.
Corteva mengatakan akan memisahkan bisnis benih dan pestisidanya menjadi perusahaan publik terpisah, yang mengakibatkan sahamnya ambles 9%.
Jumlah saham yang naik melebihi yang turun dengan rasio 1,92 banding 1 di NYSE , di mana terdapat 580 titik tertinggi baru dan 99 titik terendah baru.
Di Nasdaq, 2.707 saham menguat dan 2.003 saham melemah di mana saham yang naik melebihi yang turun dengan rasio 1,35 banding 1.
S&P 500 mencatat 37 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 7 titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite membukukan 111 titik tertinggi baru dan 68 titik terendah baru.
Volume di bursa Wall Street mencapai 19,79 miliar lembar saham, dibandingkan rata-rata pergerakan 20 hari sebesar 18,62 miliar. (Reuters/Investing/AI)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Merck & Company Inc (7,38%)
-Nike Inc (6,48%)
-Amgen Inc (5,78%)
Saham berkinerja terburuk
-Home Depot Inc (-2,02%)
-JPMorgan Chase & Co (-1,50%)
-Sherwin-Williams Co (-1,46%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-The AES Corporation (16,72%)
-Biogen Inc (10,12%)
-Thermo Fisher Scientific Inc (9,42%)
Saham berkinerja terburuk
-Corteva Inc (-9,11%)
-News Corp B (-6,03%)
-FMC Corporation (-5,74%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Yunhong CTI Ltd (1.066,30%)
-Ryvyl Inc (71,62%)
-Palisade Bio Inc (52,38%)
Saham berkinerja terburuk
-Cheer Holding Inc (-70,38%)
-Reitar Logtech Holdings Ltd (-57,24%)
-Safe & Green Holdings Corp (-46,10%)

Sumber : Admin