Kedelai Chicago Melorot, Isu Perdagangan AS-China Belum Dorong Pembelian

avatar
· Views 27
  • Harga kedelai turun tipis setelah Trump umumkan akan bahas boikot China dalam pertemuan dengan Xi; pasar tetap tertekan akibat pasokan global melimpah dan minimnya pembelian dari China.
  • Harga jagung dan gandum sedikit menguat, namun tetap mendekati level terendah akibat stok AS tinggi dan produksi global yang besar, termasuk dari Brasil dan Ukraina.
  • China alihkan pembelian kedelai ke Amerika Selatan, beli 40 kargo dari Argentina, sementara Brasil diperkirakan panen 178,6 juta ton pada musim 2025/2026.

Ipotnews - Harga kedelai berjangka Chicago melorot, Kamis, menyusul lonjakan 1,1 persen pada sesi sebelumnya setelah Presiden Donald Trump menyatakan akan membahas boikot China terhadap kedelai Amerika Serikat dalam pertemuan mendatang dengan Presiden China Xi Jinping.
Sementara itu, harga gandum naik tipis, dan jagung sedikit menguat. Ketiga komoditas utama ini tetap diperdagangkan mendekati level terendah dalam beberapa pekan terakhir, didorong tingginya pasokan global yang menekan harga.
Petani Amerika mengalami kerugian miliaran dolar akibat menurunnya ekspor ke China--importir kedelai terbesar di dunia--yang belum melakukan pembelian dari hasil panen musim gugur AS karena masih berlangsungnya ketegangan dagang antara Washington dan Beijing.
Trump menyatakan melalui media social, Rabu, bahwa kedelai akan menjadi salah satu topik utama dalam pertemuan dengan Xi yang dijadwalkan berlangsung empat minggu lagi.
Pernyataan tersebut sempat mendorong aksi beli terbatas di pasar, namun analis memperkirakan hal itu tidak akan bertahan lama karena pasokan global yang melimpah dan absennya pembeli utama dari pasar Amerika.
Andrew Whitelaw, analis dari lembaga konsultasi Episode 3 di Australia, mengatakan tidak ada perubahan signifikan kecuali janji untuk memasukkan isu kedelai dalam agenda pembicaraan.
Kontrak kedelai yang paling aktif di Chicago Board of Trade ( CBOT ) turun 0,10% atau USD1,00 menjadi USD1.012,00 per bushel pada pukul 13.42 WIB, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Canberra, Kamis (2/10).
Harga bertahan di kisaran USD10 sepanjang tahun lalu setelah jatuh dari level tertinggi hampir USD18 pada 2022.
Mengabaikan pasar AS, China meningkatkan pembelian kedelai dari Amerika Selatan. Trader mengatakan China membeli sekitar 40 kargo kedelai dari Argentina pekan lalu, memanfaatkan kebijakan pembebasan sementara pajak ekspor.
Perusahaan broker StoneX memperkirakan Brasil--produsen kedelai terbesar dunia--akan menghasilkan sekitar 178,6 juta ton metrik pada musim panen 2025/2026.
Komoditas lainnya, harga jagung CBOT naik 0,12% atau 50 sen menjadi USD417,00 per bushel, sementara gandum bertambah 0,05% atau 25 sen jadi USD509,50 per bushel. Seperti kedelai, harga kedua komoditas tersebut mengalami penurunan tajam dalam tiga tahun terakhir.
Laporan triwulanan dari Departemen Pertanian Amerika ( USDA ) yang dirilis Selasa menunjukkan bahwa stok gandum dan jagung AS lebih tinggi dari perkiraan analis, yang turut menekan harga di pasar berjangka.
Di Ukraina, salah satu eksportir gandum terbesar dunia, kementerian ekonomi meningkatkan proyeksi luas tanam gandum musim dingin sebesar 9 persen, yang memperbaiki prospek produksi negara tersebut. (Reuters/Bloomberg/AI)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest