- Harga Minyak Rontok Sepekan. Meski ditutup menguat tipis Jumat, Brent turun 8,1% dan WTI 7,4% sepanjang pekan -- kerugian mingguan terbesar lebih dari tiga bulan.
- Faktor Penekan Harga.Prospek tambahan pasokan OPEC +, kembalinya aliran pipa Irak-Kurdi, dan kenaikan persediaan minyak AS menambah tekanan jual di pasar.
- Outlook Pasar Energi. Analis memperkirakan pasar memasuki surplus pasokan pada kuartal IV, sementara permintaan musiman melemah dan risiko geopolitik (konflik Gaza serta kebakaran kilang Chevron) belum banyak mendukung harga.
Ipotnews - Harga minyak dunia berakhir lebih tinggi pada perdagangan Jumat (3/10) akhir pekan ini, namun mencatat kerugian mingguan terbesar dalam lebih dari tiga bulan setelah muncul kabar kemungkinan penambahan pasokan dari OPEC +.
Kontrak berjangka Brent ditutup naik 42 sen atau 0,7% menjadi 64,53 dolar AS per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 40 sen atau 0,7% ke 60,88 dolar AS per barel. Meski demikian, sepanjang pekan Brent merosot 8,1% dan WTI turun 7,4%.
"Kabar kenaikan produksi OPEC + serta dimulainya kembali aliran pipa minyak Irak-Kurdi setelah dua tahun ditutup membuat tekanan jual tetap kuat di pasar," kata Dennis Kissler, Senior VP Trading BOK Financial.
Ia menambahkan, "Negosiasi Hamas dengan pemerintahan Trump terkait rencana perdamaian, ditambah data persediaan minyak EIA yang cenderung bearish, membuat sulit bersikap optimistis terhadap harga minyak dalam jangka pendek."
Delapan negara anggota OPEC + disebut akan mengumumkan tambahan produksi pada Minggu, dengan Arab Saudi mendorong kenaikan besar untuk merebut kembali pangsa pasar, sementara Rusia mengusulkan kenaikan yang lebih moderat.
Analis menilai potensi tambahan pasokan tersebut, ditambah penurunan aktivitas kilang global akibat perawatan rutin dan melemahnya permintaan musiman, akan menekan sentimen pasar. "Indikator permintaan di kawasan Atlantik sedikit melemah seiring berakhirnya musim panas. Mulai Oktober, keseimbangan pasar cenderung berlebih pasokan," jelas Janiv Shah, analis Rystad Energy.
JPMorgan bahkan menilai September menjadi titik balik, dengan pasar minyak beralih menuju surplus besar pada kuartal IV dan berlanjut hingga tahun depan.
Sementara itu, Irak pekan ini mengumumkan mulai kembali mengalirkan minyak melalui pipa dari wilayah semi-otonom Kurdistan ke Turki, pertama kalinya dalam 2,5 tahun terakhir. Di sisi geopolitik, Presiden AS Donald Trump memberi batas waktu hingga Minggu malam bagi Hamas untuk menyetujui proposal perdamaian guna mengakhiri perang di Gaza.
Dari sisi fundamental, data EIA menunjukkan persediaan minyak mentah, bensin, dan distilat AS naik pekan lalu seiring melemahnya aktivitas kilang dan permintaan. Di sisi suplai domestik, jumlah rig minyak AS turun 2 unit menjadi 422 rig, menurut Baker Hughes.
Sementara itu, kebakaran terjadi di kilang Chevron El Segundo di California pada Jumat dini hari. Kilang berkapasitas 290.000 barel per hari itu merupakan salah satu terbesar di Pantai Barat AS. Meski api berhasil dikendalikan, dampaknya terhadap produksi belum jelas, dan analis memperkirakan pengaruh terhadap harga minyak akan terbatas.
(reuters/mk/AI)
Sumber : admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()