- Harga emas menembus rekor baru di atas USD3.900 per ons, didorong lonjakan permintaan aset safe-haven akibat penutupan sebagian pemerintahan AS dan ekspektasi kuat terhadap pemangkasan suku bunga the Fed.
- Pasar memperkirakan peluang 95% pemangkasan suku bunga pada Oktober, seiring sikap dovish pejabat the Fed dan meningkatnya ketidakpastian politik di Washington.
- Emas meroket 49% sepanjang 2025, ditopang pembelian bank sentral, kenaikan permintaan ETF dan fisik, pelemahan dolar AS, serta kekhawatiran geopolitik.
Ipotnews - Harga emas melejit menembus level psikologis USD3.900 untuk kali pertama, Senin pagi, didorong meningkatnya permintaan aset safe-haven di tengah penutupan sebagian pemerintahan (government shutdown) Amerika serta ekspektasi kuat terhadap pemangkasan suku bunga lanjutan Federal Reserve.
Emas spot naik 0,48% menjadi USD3.905,03 per ons pada pukul 08.10 WIB, setelah sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di USD3.919,59 pada sesi awal, demikian laporan Reuters dan Bloomberg, di Bengaluru, Senin (6/10).
Sementara, harga emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember menguat 0,43% menjadi USD3.925,80 per ons.
Kenaikan harga emas terjadi di tengah krisis politik di Washington. Seorang pejabat senior Gedung Putih, Minggu (5/10), mengatakan pemerintahan Trump akan memulai gelombang pemutusan hubungan kerja massal terhadap pegawai federal jika negosiasi dengan Partai Demokrat untuk mengakhiri penutupan pemerintahan tidak menunjukkan kemajuan.
Di sisi kebijakan moneter, Gubernur the Fed Stephen Miran kembali menegaskan seruan untuk jalur pemangkasan suku bunga yang lebih agresif, dengan alasan dampak kebijakan ekonomi pemerintahan Trump terhadap laju pertumbuhan AS.
Menurut data FedWatch Tool CME Group, pasar kini memperkirakan peluang 95% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Oktober dan 83% peluang untuk langkah serupa pada Desember.
Logam kuning tanpa imbal hasil biasanya berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah dan pada saat ketidakpastian ekonomi meningkat.
Sepanjang tahun ini, harga emas meroket 49% setelah melonjak 27% pada 2024, didorong pembelian besar-besaran oleh bank sentral, meningkatnya permintaan terhadap Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis emas, pelemahan dolar AS, serta minat investor ritel yang mencari lindung nilai terhadap risiko geopolitik dan perdagangan global.
Permintaan emas fisik di India juga melesat pekan lalu meski harga mencapai rekor tertinggi, karena adanya perayaan festival penting yang mendorong pembelian di negara konsumen emas terbesar kedua di dunia. Sementara itu, pasar China ditutup karena libur nasional.
Di sisi lain, SPDR Gold Trust--ETF berbasis emas terbesar di dunia--melaporkan kepemilikannya turun tipis 0,08% menjadi 1.014,88 metrik ton pada Jumat dari 1.015,74 ton sehari sebelumnya.
Logam mulia lainnya, harga perak spot stagnan di USD47,98 per ons, platinum naik 0,5% menjadi USD1.613,15, dan paladium menguat 0,2% ke posisi USD1.263. (Reuters/Bloomberg/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.


Tải thất bại ()