Pasardana.id – Riset harian Samuel Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (04/10), IHSG ditutup menguat +47,22 poin (+0,59%) ke level 8.118,30.
Penguatan IHSG didorong saham berkapitalisasi besar, seperti BREN (+4,09%), MLPT (+10%), GOTO (+5,56%), ASII (+2,19%), & AMMN (+1,47%).
Kemudian, nilai tukar Rupiah berhasil menguat terhadap dollar AS menjadi tambahan booster di market.
Dari sisi kebijakan, Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan bahwa pihaknya berencana mengembangkan kawasan industri hasil tembakau guna mendorong produsen rokok ilegal menjadi legal.
Dari eksternal, Menteri Keuangan Scott Bessent memperingatkan bahwa kekurangan dana akibat shutdown AS dapat membebani pertumbuhan PDB.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu ditutup variatif, seperti DJIA (+0,51%), S&P 500 (+0,01%), & Nasdaq (-0,28%).
Tekanan berasal dari saham-saham teknologi besar, dengan Palantir Technologies (-7,5%) menjadi penekan terbesar di S&P 500, sedangkan Tesla (-1,4%) dan Nvidia (-0,7%).
Applied Materials (-2,7%) setelah memperingatkan akan ada penurunan pendapatan sebesar US$600 juta terkait dengan pembatasan ekspor semikonduktor.
Investor memfokuskan perhatian pada shutdown tersebut, yang menyebabkan penundaan pelaporan data lapangan kerja bulan September dan menciptakan kekosongan data ekonomi menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral AS (Federal Reserve) bulan Oktober.
Data swasta menunjukkan pelambatan pasar tenaga kerja, memperkuat ekspektasi akan pemotongan suku bunga oleh Fed pada akhir bulan ini.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak di zona hijau, didorong optimisme perbaikan ekonomi domestik pada Q4- 2025,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (06/10).
Tải thất bại ()