1,45 Juta Ton Beras Numpuk di Gudang Bulog, 29 Ribu Ton Turun Mutu

avatar
· Views 20
1,45 Juta Ton Beras Numpuk di Gudang Bulog, 29 Ribu Ton Turun Mutu
Foto: ANTARA FOTO/Andri Saputra
Jakarta

Sebanyak 1,45 juta ton beras telah berusia di atas 6 bulan dalam masa simpan di Gudang Perum Bulog. Beras itu bagian dari cadangan beras pemerintah (CBP) yang totalnya 3,84 juta ton.

Demikian informasi ini disampaikan Direktur Kewaspadaan Pangan Bapanas Nita Yulianis dalam Rapat Koordinasi Inflasi Daerah di Kemendagri, Senin (6/10/2025).

"Sebanyak 1,45 juta ton atau setara 37,95% dan dari total stok tersebut memiliki usia simpan di atas 6 bulan," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, Bapanas juga menemukan 29,99 ribu ton beras yang ada di gudang Perum Bulog telah mengalami turun mutu. Jumlah beras itu terdiri dari pengadaan dalam negeri dan impor.

Baca juga: Bapanas Kasih Penjelasan soal Beras SPHP Kurang Laku

"Sebanyak 29,99 ribu ton beras yang terdiri dari 3 ribu ton beras dalam negeri dan 26,89 ribu ton beras luar negeri (impor) tergolong telah turun mutu," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Untuk beras yang mengalami turun mutu, Bapanas meminta agar beras tersebut dilakukan pembersihan dan pencucian ulang atau reprocessing untuk memperbaiki mutu beras yang turun tersebut.

"Perum Bulog perlu melakukan pengujian kualitas CBP secara berkala untuk memastikan beras yang disalurkan kepada masyarakat layak untuk dikonsumsi dari sisi sensory dan keamanan pangannya," lanjutnya.

Sebelumnya, temuan beras rusak pada gudang Perum Bulog ditemukan oleh Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Gudang Perum Bulog Tabahawa, Maluku Utara, pada akhir September 2025 lalu.

Dalam sidak tersebut, Tim Komisi IV menemukan sekitar 1.200 ton beras yang tersimpan sejak Mei 2024. Berdasarkan pengecekan visual, sebagian beras impor yang disimpan lebih dari satu tahun masih terjaga kualitasnya. Namun, beras lokal terlihat berubah warna menjadi abu-abu dan dinilai menurun kualitasnya.

"Kami mendapati beras lokal yang sudah setahun lebih disimpan di gudang, warnanya sudah tidak sebaik semula. Saya tidak tahu mau disimpan sampai kapan. Kenapa tidak segera disalurkan ke masyarakat," tegas Titiek dikutip, Rabu (24/9/2025).

Ditemui pada waktu berbeda, Direktur Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani telah merespons temuan tersebut. Ia mengatakan saat ini pihaknya melakukan pendalaman terhadap kondisi beras rusak di gudang. Ia pun memastikan beras yang rusak akan melalui tahap reprocessing.

"Intinya kami akan melaksanakan reprocessing. Reprocessing ini kami bersihkan, kami cuci ulang," jelas Rizal.

Usai melalui tahap tersebut, Rizal menyebut pihaknya akan melakukan uji laboratorium ulang untuk mengecek kelayakannya. Apabila memenuhi standar, dapat dikonsumsi masyarakat. Jika tidak, dapat digunakan untuk pakan ternak.

(acd/acd)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest