Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (06/10), IHSG ditutup menguat +21,59 poin (+0,26%) ke level 8.139,89.
Penguatan IHSG didukung kondisi ekonomi domestik yang terkendali dan apresiasi terhadap nilai tukar rupiah.
Dari eksternal, investor kini memperhitungkan probabilitas sekitar 95% untuk pemotongan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada Oktober dan 84% kemungkinan langkah serupa pada Desember.
Di sisi yang lain, shutdown pemerintah AS diperpanjang hingga pekan ini setelah Senat pada Jumat gagal mengesahkan rencana alternatif.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, seperti DJIA (- 0,14%), S&P 500 (+0,36%), & Nasdaq (+0,71%).
Saham-saham teknologi berhasil menguat didorong oleh aktivitas pengambilalihan terkait kecerdasan buatan (AI).
Saham AMD melonjak +23,7% setelah mengumumkan kesepakatan multi-tahun untuk menyediakan chip AI kepada OpenAI, dengan opsi perusahaan mengakuisisi hingga 10% saham AMD, yang memicu optimisme terhadap aktivitas pengambilalihan (M&A) yang lebih luas.
Comerica naik +13,7% setelah menandatangani kesepakatan akuisisi seluruhnya dalam bentuk saham senilai US$10,9 miliar dengan Fifth Third Bancorp.
Investor cenderung mengabaikan dampak dari shutdown pemerintah tersebut, yang telah menunda rilis data ekonomi kunci seperti laporan lapangan kerja, dan lebih fokus pada prospek laba yang kuat serta kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung bergerak di zona hijau, didorong optimisme perbaikan ekonomi domestik pada Q4- 2025. Investor hari ini akan mencermati rilis data Statistik Cadangan Devisa (Sep-25) dan Uang Primer (M0) Indonesia (Sep-25),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (07/10).


Tải thất bại ()