- Rupiah kembali melemah ke level Rp16.594 per dolar AS pada Selasa pagi (7/10), turun 11 poin atau 0,07% dari penutupan kemarin.
- Sinyal hawkish The Fed dari Jeff Schmid menahan peluang penurunan suku bunga, menekan rupiah meski pelemahan diperkirakan terbatas.
- Fokus investor tertuju pada rilis cadangan devisa Indonesia yang diperkirakan naik ke USD159 miliar, dengan proyeksi kurs hari ini Rp16.550-Rp16.650 per dolar AS.
Ipotnews - Pelemahan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diperkirakan berlanjut hari ini, karena Federal Reserve memunculkan sinyal untuk tidak terburu - buru memangkas suku bunga acuan.
Mengutip data Bloomberg pada Selasa (7/10) pukul 09.10 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan pada level Rp16.594 per dolar AS, posisi tersebut melemah 11 poin atau 0,07% dibandingkan Senin sore (6/10) kemarin di level Rp16.583 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong menggunakan rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang masih kuat setelah pernyataan hawkish dari pejabat the Fed Jeff Schmid tyang mengatakan bahwa suku bunga sudah pada tingkat ideal dan enggan menurunkan suku bunga.
"Pelemahan akan terbatas, karena investor mengantisipasi rilis data cadangan devisa Indonesia hari ini yang diperkirakan akan naik ke USD159 miliar," kata Lukman saat dihubungi Ipotnews pagi ini.
Sebagaimana diketahui, tadi malam Gubernur Federal Reserve Bank Kansas City, Jeff Schmid, menegaskan bahwa bank sentral AS masih perlu terus menekan laju inflasi yang hingga kini tetap tinggi.
"Dengan inflasi yang masih terlalu tinggi, kebijakan moneter perlu menahan laju pertumbuhan permintaan agar ada ruang bagi sisi penawaran untuk tumbuh dan meredakan tekanan harga dalam perekonomian," ujar Schmid, Senin (6/10), dalam pidato yang telah disiapkan untuk sebuah acara di Kansas City.
Ia menambahkan bahwa suku bunga saat ini masih "sedikit bersifat restriktif", dan menurutnya posisi tersebut sudah tepat.
Para pembuat kebijakan di the Fed saat ini masih berbeda pandangan mengenai seberapa jauh lagi suku bunga perlu diturunkan, setelah bulan lalu mereka memangkas suku bunga acuan sebesar seperempat poin persentase, pemotongan pertama sejak Desember 2024.
"Kurs rupiah hari ini diperkirakan di kisaran Rp16.550 - Rp16.650 per dolar AS," ujar Lukman.(Adhitya/AI)
Sumber : admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.


Tải thất bại ()