OPEC+ Naikkan Output di Bawah Estimasi, Minyak Lanjutkan Penguatan

avatar
· Views 21
  • Harga minyak naik setelah OPEC + hanya menaikkan produksi 137.000 bph mulai November, meredakan kekhawatiran pasar akan kelebihan pasokan.
  • Analis menilai keputusan OPEC + mencerminkan kehati-hatian di tengah proyeksi surplus pasokan, sementara pasar masih mampu menyerap tambahan output tanpa masuk ke struktur contango.
  • Ketegangan geopolitik seperti konflik Rusia-Ukraina turut menopang harga, namun risiko dari peningkatan produksi non- OPEC + dan perlambatan ekonomi global tetap membayangi pasar.

Ipotnews -- Harga minyak melanjutkan penguatan, Selasa, setelah keputusan OPEC + untuk hanya sedikit menaikkan output pada November dinilai mampu meredam kekhawatiran pasar akan potensi kelebihan pasokan di kuartal akhir tahun ini.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 19 sen atau 0,29% menjadi USD65,66 per barel pada pukul 14.12 WIB, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Singapura, Selasa (7/10).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), bertambah 17 sen atau 0,28% menjadi USD61,86 per barel.
Kedua acuan harga minyak tersebut sebelumnya ditutup melonjak lebih dari 1%, Senin, usai OPEC + -- yang mencakup anggota Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ) beserta Rusia dan beberapa produsen kecil lainnya -- mengumumkan kenaikan produksi kolektif sebesar 137.000 barel per hari (bph) mulai November.
Keputusan tersebut mengejutkan pelaku pasar yang sebelumnya memperkirakan adanya kenaikan output yang lebih agresif. Analis ING menilai keputusan ini menunjukkan kehati-hatian OPEC + dalam menambah output minyak ke pasar global, di tengah proyeksi surplus pasokan pada kuartal keempat 2025 dan sepanjang tahun depan.
"Harga Brent sempat merosot sekitar USD5 per barel pekan lalu karena ekspektasi akan adanya lonjakan pasokan. Jadi, rebound ringan ini cukup masuk akal," ujar Anh Pham, analis LSEG .
Pham menambahkan pasar saat ini masih mampu menyerap tambahan volume pasokan tersebut, dan belum menunjukkan tanda-tanda struktur harga berbalik ke contango, yakni kondisi ketika harga jangka pendek lebih rendah dari harga jangka panjang, yang biasa mengindikasikan kelebihan pasokan.
Sejauh ini, OPEC + telah menaikkan target output minyak mereka lebih dari 2,7 juta bph sepanjang 2025, atau setara dengan sekitar 2,5% dari total permintaan global.
Selain faktor pasokan, ketegangan geopolitik turut menopang harga. Konflik yang berkelanjutan antara Rusia dan Ukraina menciptakan ketidakpastian pada pasokan energi global, termasuk pasokan minyak mentah Rusia.
Pada 4 Oktober, kilang minyak Kirishi di Rusia menghentikan operasi unit distilasi utamanya, CDU-6, setelah mengalami serangan drone yang menyebabkan kebakaran. Dua sumber industri menyebutkan pemulihan operasional unit tersebut kemungkinan membutuhkan waktu sekitar satu bulan.
Meski demikian, analis memperingatkan bahwa tekanan terhadap harga minyak belum sepenuhnya mereda. Kenaikan output dari produsen minyak non- OPEC +, serta potensi penurunan permintaan akibat perlambatan ekonomi global yang dipicu kebijakan tarif perdagangan AS, berisiko memperburuk surplus pasokan dalam waktu dekat. (Reuters/Bloomberg/AI)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest