Wealth Wisdom 2025 Jakarta: Rhenald Kasali dan Raymond Chin Berbagi Cerita untuk Menghadapi Era VUCA

avatar
· Views 14

Pasardana.id – Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan derasnya arus disrupsi teknologi, Permata Bank (IDX: BNLI) kembali menyelenggarakan Wealth Wisdom 2025, sebuah event tahunan yang kini memasuki tahun ke -11.

Melalui tema besar “Resilient Wealth, Confident Future”, agenda ini menjadi ruang bagi para nasabah untuk memperluas wawasan finansialnya dan pengembangan diri.

Salah satu sesi pada agenda tersebut adalah Next Gen Class dengan topik “Think Big, Grow Strong: Next Gen’s Road to Thrive in Business”.

Sesi dihadiri oleh narasumber ternama, Prof. Rhenald Kasali Ph.D, Pendiri Rumah Perubahan & Profesor Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Indonesia dan Raymond Chin, Director of Genesis Holdings & Content Creator.

Membangun Bisnis Tidak Cukup Sekadar Ide Besar

Prof. Rhenald Kasali mengungkapkan, bahwa di era kecanggihan teknologi ini kita tidak boleh khawatir dengan Artificial Intelligence (AI).

“AI hanya sebagai alat pembantu. Kalau kita gelisah atau khawatir, AI bisa mengenal lebih cepat daripada diri kita sendiri sehingga harus tahu karakternya. AI bisa sangat membantu apabila prompt yang kita berikan benar,” tegasnya, seperti dilansir dalam siaran pers, Selasa (07/10).

Di tengah perubahan global saat ini, terdapat pergeseran nilai, perilaku, hingga media sosial.

Manusia perlu kembali pada esensi berpikir dan bernarasi.

Sebagai contoh, kini media sosial telah membentuk calon pemimpin melalui digital, narasi memiliki peran penting dalam membangun hal ini.

Dalam konteks Think Big, Pendiri Rumah Perubahan ini menyoroti kunci bagi generasi muda bukan hanya keberanian berinovasi, tetapi kemampuan beradaptasi dalam ketidakpastian dan kemampuan menghadapi risiko di era resillience saat ini.

Selain itu, ia juga menyebutkan berbagai bisnis yang masih berkelanjutan di era saat ini adalah bisnis yang berfokus pada gaya hidup; bisnis sektor kesehatan; dan bisnis di sektor bioteknologi.

Lebih dari itu, apapun ide bisnis yang ingin dibangun oleh generasi muda, hal terpenting adalah konsep dalam membangunnya.

“Kita harus memiliki learning mindset, ada evaluasi dan ada konsep dari ujung ke ujung,” tegas Rhenald.

Generasi Baru Harus Adaptif di Era VUCA

Sementara itu, Raymond Chin membagikan cerita kepada generasi muda untuk memahami konteks VUCA (Votality, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity).

“Kita tidak lagi hidup di masa perubahan, tetapi di perubahan masa. Dunia bergerak terlalu cepat untuk menunggu,” paparnya.

Berdasarkan data, World Uncertainty Index melonjak drastis dalam lima tahun terakhir, menandakan dunia bisnis kini bergerak dalam lanskap yang tidak menentu.

Namun, menurut Raymond, justru di tengah disrupsi itulah peluang terbesar muncul.

Di mata dunia, Indonesia berpeluang untuk menjadi negera maju.

Untuk mengambil peluang tersebut, generasi muda juga harus memiliki kesadaran untuk think big yang berawal dari rasa keingintahuan yang tinggi.

“Saya berpikir bahwa think big itu berawal dari curiosityThink big penting, tapi curiosity itu penting. Think big menjadi suatu keharusan dan apabila tidak punya pola pikir tersebut maka tidak punya motivasi dan kemampuan dalam pemecahan masalah. Think big juga menjadi basis dalam membangun bisnis,” jelas Raymond.

Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya penguasaan future skills seperti berpikir kritis, adaptif, kreativitas, literasi teknologi/AI, serta kepemimpinan dan kecerdasan emosional (EQ).

Apabila kemampuan ini dimiliki dan dikuasi oleh generasi muda, maka era VUCA bukan menjadi tantangan melainkan peluang generasi muda berkontribusi untuk Indonesia maju.

Adapun event Wealth Wisdom 2025 di Jakarta menghadirkan beragam aktivitas, kelas, dan topik dengan narasumber lintas bidang yang membahas keseimbangan antara finansial, kesehatan, dan pendidikan sebagai fondasi kesejahteraan.

Acara ini menghadirkan tokoh publik seperti Airlangga Hartarto, Basuki Tjahaja Purnama, Prof. Rhenald Kasali, Prof. Eka J. Wahjoepramono, Shinta Kamdani, Adrianto Djokosoetono, Stephanie Gunadi, Andy F. Noya, dan Raymond Chin.

Selain enam kelas talkshow, peserta dapat menikmati berbagai booth interaktif dari Permata Bank, APINDO, hingga mitra investasi, serta penawaran spesial dari Thai Airways.

Sejak pertama kali digelar pada 2014, Wealth Wisdom terus berkembang menjadi platform interaktif untuk belajar, berbagi inspirasi, dan memperluas wawasan demi masa depan finansial yang lebih kuat, sejalan dengan visi Permata Bank untuk tumbuh bersama nasabah dan menciptakan nilai bermakna bagi masyarakat.

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest