- Dolar melesat ke level tertinggi terhadap yen sejak Februari, didorong kekhawatiran soal shutdown pemerintah AS dan spekulasi stimulus fiskal baru dari Jepang.
- Yen tertekan oleh potensi kebijakan longgar dari calon PM Jepang Sanae Takaichi, sementara kiwi anjlok 1% setelah RBNZ memangkas suku bunga 50 bps secara mengejutkan.
- Indeks DXY naik 0,4% dan emas tembus USD4.000 seiring lonjakan permintaan aset aman, di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed bulan ini.
Ipotnews - Dolar AS melesat ke posisi tertinggi terhadap yen dalam hampir delapan bulan, Rabu, seiring meningkatnya kekhawatiran terkait penutupan pemerintahan (government shutdown) Amerika Serikat dan spekulasi mengenai potensi stimulus fiskal baru dari Jepang.
Kondisi tersebut mendorong investor untuk mencari aset yang dianggap lebih aman, demikian laporan Reuters, di Singapura, Rabu (8/10).
Nilai tukar dolar terhadap yen menguat hingga 0,5% menjadi 152,64 yen--tertinggi sejak 14 Februari--ketika pelaku pasar mencoba mencerna potensi arah kebijakan ekonomi dari Sanae Takaichi, yang secara mengejutkan memenangkan pemilihan ketua Partai Demokrat Liberal Jepang akhir pekan lalu, dan diprediksi menjadi perdana menteri berikutnya.
Takaichi dikenal sebagai penerus kebijakan ekonomi mendiang Shinzo Abe, yang dikenal pro-stimulus, sehingga pasar berspekulasi kemungkinan berlanjutnya pelonggaran fiskal dan moneter yang berisiko melemahkan yen lebih lanjut.
Dalam laporan risetnya, analis Capital Economics menyebutkan meski secara fundamental ada alasan kuat untuk pengetatan kebijakan moneter, Bank of Japan kemungkinan akan menggunakan tekanan politik dari pemerintahan baru sebagai dasar guna menunda kenaikan suku bunga hingga Januari tahun depan.
Sementara itu, gejolak juga terjadi di pasar mata uang Pasifik setelah Reserve Bank of New Zealand ( RBNZ ) secara mengejutkan memangkas suku bunga 50 basis poin--lebih besar dari perkiraan pasar--dan mengindikasikan kemungkinan pelonggaran lanjutan akibat memburuknya indikator ekonomi domestik. Kiwi langsung anjlok hingga 1% ke posisi USD0,5739.
Menurut Joseph Capurso, Kepala Riset Commonwealth Bank of Australia, pasar hanya memperkirakan peluang 30% untuk pemangkasan sebesar itu, sehingga koreksi tajam menjadi tak terhindarkan.
Dampak penurunan ini juga terasa pada dolar Australia yang melorot 0,4% ke posisi USD0,6558, seiring menyebarnya volatilitas ke pasar tetangga.
Kepala Ekonom Bank of New Zealand, Mike Jones, menilai langkah RBNZ sebagai bentuk "terapi kejut" guna memulihkan kepercayaan pelaku usaha dan konsumen.
Dia menambahkan bahwa target suku bunga kemungkinan belum akan berhenti di 2,50%, sehingga tekanan masih akan terus berlanjut dan membatasi ruang penguatan bagi kiwi dalam waktu dekat.
Di sisi lain, Indeks Dolar AS (Indeks DXY), yang mencerminkan kekuatan greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, menguat hingga 0,4% menjadi 98,932, tertinggi sejak 5 Agustus.
Kenaikan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan politik di Washington setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan memecat sejumlah besar pegawai federal.
Dengan penutupan pemerintahan yang memasuki minggu kedua, peluang tercapainya kesepakatan anggaran dalam waktu dekat hanya diperkirakan sebesar 25%, menurut data situs prediksi Polymarket.
Ketidakpastian global ini juga mendorong lonjakan permintaan terhadap aset aman, dengan harga emas spot untuk pertama kalinya menembus level psikologis USD4.000 per ons.
Dalam catatan risetnya, analis ING menyebutkan bahwa kekhawatiran atas kondisi ekonomi dunia, termasuk penutupan pemerintahan AS, menjadi pendorong utama penguatan harga emas.
Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun ikut turun tipis ke 4,1229%, dibandingkan penutupan sebelumnya di 4,127%.
Pasar tetap memperkirakan Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan mendatang. Data FedWatch CME Group menunjukkan probabilitas sebesar 94,6% untuk pemangkasan 25 basis poin.
Di pasar mata uang lainnya, euro melemah 0,4% jadi USD1,1617, sedangkan poundsterling turun 0,3% ke posisi USD1,33885. Yuan di pasar offshore diperdagangkan stabil 7,1466 per dolar AS, dibandingkan sesi sebelumnya. (Reuters/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()