- Harga minyak menguat setelah OPEC + putuskan membatasi kenaikan produksi, meredakan kekhawatiran kelebihan pasokan.
- Brent naik 0,96% ke USD66,08 dan WTI melonjak 1,07% ke USD62,39 per barel, didukung posisi beli trader dan pembatasan aliran minyak Rusia.
- Kenaikan terbatas karena pasokan Rusia tetap tinggi dan pasar menanti data stok minyak AS dari EIA.
Ipotnews - Harga minyak menguat, Rabu, setelah investor mengabaikan kekhawatiran terkait kelebihan pasokan, menyusul keputusan OPEC + untuk membatasi peningkatan produksi bulan depan.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 63 sen atau 0,96%, menjadi USD66,08 per barel pada pukul 13.56 WIB, demikian laporan Reuters dan Bloomberg, di Singapura, Rabu (8/10).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melonjak 66 sen atau 1,07% menjadi USD62,39 per barel.
Pada sesi sebelumnya, harga minyak bergerak mendatar karena investor menimbang tanda-tanda potensi kelebihan pasokan dengan kenaikan output Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, biasa disebut OPEC +, yang lebih kecil dari perkiraan untuk November.
"Pasar berada dalam kondisi limbo harga, di mana satu sisi memperkirakan potensi kelebihan pasokan, sementara sisi lain meyakini peningkatan produksi tidak akan sebesar yang diantisipasi," ujar Emril Jamil, analis LSEG Oil Research.
Dia menambahkan, harga saat ini cenderung naik karena beberapa trader mempertahankan posisi beli, didukung upaya berkelanjutan untuk membatasi aliran minyak Rusia.
OPEC + memutuskan kenaikan produksi 137.000 barel per hari (bph), angka terendah di antara opsi yang dibahas selama pertemuan akhir pekan lalu.
Analis ANZ menyatakan, "Sampai pasar fisik menunjukkan tanda-tanda pelemahan melalui peningkatan inventaris, investor cenderung mengabaikan dampak kenaikan produksi tersebut."
Namun, kenaikan harga minyak relatif terbatas karena kekhawatiran gangguan pasokan minyak Rusia mulai mereda. Pengiriman minyak mentah Rusia selama empat pekan terakhir tetap mendekati level tertinggi dalam 16 bulan terakhir, menurut analis ANZ.
Investor juga menunggu data inventaris minyak Amerika Serikat yang akan dirilis Energy Information Administration (EIA), Rabu.
Pada Selasa, American Petroleum Institute (API) melaporkan stok minyak mentah AS meningkat 2,78 juta barel untuk pekan yang berakhir 3 Oktober. Namun, stok bensin dan distilat justru turun, menurut data API tersebut, seperti diungkap narasumber.
Sementara itu, EIA pada Selasa memperkirakan produksi minyak Amerika kemungkinan akan mencetak rekor baru yang lebih besar dibandingkan sebelumnya tahun ini. (Reuters/Bloomberg/AI)
Sumber : Admin
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.


Tải thất bại ()