Wall Street Loncat, S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi

avatar
· Views 45

NEW YORK , investor.id -Indeks-indeks utama Wall Street mayoritas loncat pada perdagangan Rabu (8/10/2025). bahkan, S&P 500 dan Nasdaq Composite kembali mencatat rekor tertinggi sepanjang masa ( all time high /ATH) di tengah berlanjutnya shutdown pemerintah Amerika Serikat (AS) yang telah memasuki pekan kedua.
Dikutip dari CNBC internasional, kenaikan mayoritas indeks Wall Street itu terjadi setelah sehari sebelumnya reli tujuh hari S&P 500 sempat terhenti akibat pelemahan saham Oracle, yang sempat menimbulkan kekhawatiran soal keberlanjutan euforia perdagangan berbasis kecerdasan buatan ( artificial intelligence /AI).
Indeks S&P 500 naik 0,58% ke posisi 6.753,72, didorong penguatan di sektor teknologi informasi, utilitas, dan industri, ketiganya menutup perdagangan di level tertinggi baru. Sedangkan Nasdaq Composite melonjak 1,12% menjadi 23.043,38. Sementara Dow Jones Industrial Average malah turun tipis 1,20 poin ke 46.601,78.
Rilis risalah pertemuan The Fed pada September lalu tidak banyak memengaruhi pasar. Dokumen itu menunjukkan perbedaan pandangan di antara para pejabat bank sentral AS soal seberapa jauh suku bunga perlu dipangkas setelah pemotongan pertama pada tahun ini.
Saham Nvidia naik 2% setelah CEO Jensen Huang menyampaikan bahwa permintaan chip meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir. "Khususnya dalam enam bulan terakhir, kebutuhan komputasi melonjak signifikan," ungkapnya.
Huang juga mengonfirmasi bahwa Nvidia ikut mendanai perusahaan kecerdasan buatan milik Elon Musk, xAI, dan menyebut dirinya 'sangat antusias' terhadap peluang pembiayaan tersebut.
Analis strategi investasi di Baird Ross Mayfield menilai, pernyataan Nvidia menjadi sinyal positif bagi pasar. "Selama permintaan chip dan perangkat lunak yang mendukungnya masih kuat, belanja modal di sektor ini tidak sepenuhnya spekulatif," ujarnya.
Kinerja Nvidia Pulih
Kinerja Nvidia pulih setelah sempat melemah sehari sebelumnya akibat laporan bahwa Oracle mencatat margin lebih rendah di bisnis komputasi cloud dan bahkan merugi di sejumlah kontrak penyewaan chip Nvidia. Kondisi itu sempat memicu kekhawatiran adanya gelembung AI seperti era dot-com pada akhir 1990-an.
Beberapa analis menilai euforia AI masih bisa mendorong reli pasar dalam jangka pendek, namun investor disarankan mulai menyeimbangkan kembali portofolionya untuk mengantisipasi potensi koreksi. "Koreksi besar mungkin masih akan terjadi sebelum kita mencapai puncak siklus bullish ini," kata Mayfield.
Sementara itu, shutdown pemerintahan AS telah memasuki hari kedelapan, setelah Senat kembali gagal mengesahkan rancangan undang-undang sementara untuk pendanaan pemerintah. Ini merupakan kali keenam upaya pembukaan kembali pemerintahan tidak membuahkan hasil.
Meski dampaknya ke pasar saham masih terbatas, shutdown berkepanjangan dinilai berisiko menekan sentimen dan pertumbuhan ekonomi AS. Presiden Donald Trump bahkan menyatakan tidak semua pegawai federal yang dirumahkan akan menerima gaji tertunggak. "Itu tergantung siapa yang kita bicarakan," ujarnya pada Selasa (7/10/2025).
Bahkan,anggota militer aktif disebut berpotensi tidak menerima gaji pada periode pembayaran 15 Oktober mendatang.

Sumber : investor.id

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Trả lời 0

Để lại tin nhắn của bạn ngay bây giờ

  • tradingContest