JAKARTA, investor.id -Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengguat pada Kamis (9/10/2025) siang. Penguatan itu karena optimisme pemangkasan suku bunga Fed turun dua kali lagi.
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 11.38 WIB di pasar spot exchange, Rupiah hari ini menguat sebesar 37 poin (0,22%) ke level Rp 16.536 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terlihat turun 0,18% ke level 98,73.
Sedangkan pada perdagangan Selasa (7/10/2025), mata uang rupiah sempat ditutup menguat 22 poin di level Rp 16.561.
Dikutip dari Antara, analis Bank Woori Saudara Rully Nova menganggap penguatan nilai tukar (kurs) rupiah ditopang optimisme pemangkasan suku bunga The Fed dua kali lagi hingga akhir 2025.
"Rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan menguat di kisaran Rp 16.500 - 16.575 dipengaruhi oleh global, (yakni) rilis notulen meeting September The Fed yang memberikan optimisme penurunan suku bunga dua kali lagi sampai dengan akhir tahun ini," ujarnya.
Mengutip Anadolu, The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga pada Oktober dan Desember 2025. Potensi pemangkasan ini didorong angka inflasi Amerika Serikat (AS) yang lemah, data pengangguran AS meningkat, serta desakan Presiden AS Donald Trump.
Sementara itu, terlepas dari kekhawatiran seputar penutupan pemerintah AS, harga emas melanjutkan tren kenaikannya, didorong oleh risiko geopolitik, kekhawatiran terhadap ekonomi global, permintaan emas bank sentral, dan siklus penurunan suku bunga The Fed.Menyusul desakan Presiden AS Donald Trump, The Fed memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pekan lalu.
Pemangkasan The Fed
Untuk pertemuan The Fed di bulan Oktober dan Desember, pasar memperkirakan penurunan suku bunga baru. Angka inflasi yang lemah dan meningkatnya data pengangguran, serta Trump, dapat mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunga.
Bagi Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede, rilis notulensi Federal Open Market Committee ( FOMC ), menunjukkan sebagian anggota FOMC mendukung pemangkasan suku bunga kebijakan lebih lanjut, tetapi mereka tetap berhati-hati terhadap risiko inflasi.
Beberapa anggota juga memprediksi penurunan signifikan dalam lapangan kerja di AS kemungkinan kecil terjadi. Ini mengafirmasi sikap hati-hati anggota FOMC terhadap laju pelonggaran. Para anggota menegaskan bahwa mereka akan menyeimbangkan risiko inflasi dan lapangan kerja dalam menilai keputusan kebijakan selanjutnya.
"Sementara dari domestik, rilis data survei keyakinan konsumen oleh BI masih menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap kondisi perekonomian Indonesia ke depan," ucap Rully Nova.
Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada pada level optimis atau indeks lebih dari 100, yakni sebesar 115,0, Keyakinan konsumen tetap terjadi karena ditopang Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tetap berada pada level optimis.
Sumber : investor.id
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.


Tải thất bại ()