- Menjelang akhir pekan, bursa Asia dibuka cenderung melemah mengikuti tekanan dari Wall Street dan Eropa di tengah shutdown pemerintah AS dan krisis politik Prancis.
- IHSG diproyeksikan melanjutkan tren naik setelah mencatat rekor intraday 8.257 dan penutupan tertinggi 8.250.
- Penguatan IHSG ditopang investor domestik dan sinyal positif teknikal, meski tekanan jual asing masih berlanjut.
Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (10/10), bursa saham Asia dibuka cenderung melemah, berusaha kelluar dari tren penurunan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street, di tengah berlanjutnya shutdown government AS dan krisis politik Prancis.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan pelemahan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,26%. Indeks berlanjut turun tipis 0,02% di 8.968,30 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka kembali dengan meningkat 0,66%, tapi Kosdaq turun 0,37%. Kospi berlanjut melonjak 1,54% ke level 3.603,97.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang drop 0,48% (-234,14 poin) menjadi 48.346,30, setelah dibuka turun 0,33% dan Topix merosot 0,92%.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan masih berpotensi melanjutkan tren kenaikan, setelah mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan mencatatkan rekor baru intraday 8.257, sekaligus rekor penutupan dengan melaju 1,04% ke 8.250. Harga ETF saham Indonesia, iShares MSCI Indonesia ETF ( EIDO ), di New York Stocks Exchange melonjak 1,29% ke USD17,65.
Beberapa analis memperkirakan pergeraakan IHSG hari ini berpotensi melanjutkan tren naik didukung stimulus ekonomi domestik namun masih dibayangi oleh berlanjutnya net sell asing. Secara teknikal,m asih berada di jalur positif didukung penguatan pada MA20 dan MA60, dengan level support di kisaran 8.200, dan reisistance di 8.300.
Analis Indo Premier berpendapat, outperform IHSG +1.0%. Rebound yang terjadi utamanya ditopang oleh investor domestik, sementara asing tercatat masih terus melanjutkan aksi jual.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir melemah. Investor melakukan konsolidasi menjelang musim laporan keuangan kuartal III di tengah minimnya data ekonom dengan berlanjutnya shutdown pemerintahan AS. Pasar menanti laporan keuangan bank besar - termasuk JPMorgan Chase, Goldman Sachs, Citigroup, dan Wells Fargo - pekan depan dan pemangkasan suku bunga the Fed 25 bps pada akhir Oktober.
Dari 11 sektor utama di S&P 500, material memimpin penurunan terbesar. Sektor perumahan dan konstruksi juga anjlok lebih dari 2%. Sedangkan consumer staples menjadi sektor yang paling menguat. Saham Delta Air Lines meloncat 4,9% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, dengan prospek positif. Indeks S&P 1500 Airlines melonjak 2%. Saham Costco Wholesale melompat 2,2%. Albemarle melesat 4,9%.
- Dow Jones Ind.Avrg. turun 0,52% (-243,36 poin) ke 46.358,42.
- S&P 500 menyusut 0,28% (-18,61 poin) menjadi 6.735,11.
- Nasdaq Composite turun tipis 0,08% (-18,752 poin) di 23.024,62.
Bursa saham utama Eropa tadi malam juga ditutup melemah, tertekan krisis politik Prancis dan kebijakan ECB. Presiden Emmanuel Macron masih mencari perdana menteri baru, meningkatkan ketidakpastian. Risalah rapat ECB,10-11 September menunjukkan, ECB tetap menahan suku bunga sambil menunggu arah ekonomi zona euro. Pelonggaran tambahan hanya akan dilakukan jika syaratnya benar-benar mendesak.
Indeks STOXX 600 turun 0,43% menjadi 571,31, terseret kejatuhan saham HSBC (-5,4%). Lloyds Banking Group terperosok 3,3% karena potensi tambahan dana kompensasi pelanggan. Sektor otomotif juga tertekan; Ferrari turun ke level terendah sejak April dan Michelin ambles 3,8%, memimpin pelemahan. Saham Gerresheimer, Jerman, rontok 18,2%. EDP Renovaveis melonjak 1,4%.
- DAX 40 Jerman naik tipis 0,06% (14,12 poin) di 24.611,25.
- FTSE 100 Inggris turun 0,41% (-39,47 poin) menjadi 9.509,40.
- CAC 40 Prancis berkurang 0,23% (-18,77 poin) jadi 8.041,36.
Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup menguat. Sikap pejabat the Fed cenderung hawkish meski pasar masih memperkirakan pemangkasan suku bunga bulan ini. Yen melemah ke level terendah sejak Februari, karena pasar meragukan kemampuan Sanae Takaichi menstabilkan ekonomi dan nilai tukar.
Takaichi menegaskan bahwa BOJ tetap bertanggung jawab dalam menetapkan kebijakan moneter, namun setiap langkah harus selaras dengan tujuan pemerintah. Euro melorot terseret krisis politik Prancis. Risalah rapat ECB. pada 10-11 September, menyimpulkan kebijakan moneter saat ini cukup kuat untuk merespons perubahan inflasi kawasan euro. Indeks Dolar AS (DXY) meningkat 0,62% ke 99,47
Kurs spot dolar
Currency | Value | Change | % Change | Time (ET) |
Euro (EUR-USD) | 1.1563 | 0.00 | 0.02% | 7:20 PM |
Yen (USD-JPY) | 153.17 | 0.10 | 0.06% | 7:20 PM |
Poundsterling (GBP-USD) | 1.3297 | 0.00 | 0.05% | 7:20 PM |
Rupiah (USD-IDR) | 16,568 | 5.00 | 0.03% | 3:59 AM |
Yuan (USD-CNY) | 7.1301 | 0.01 | 0.12% | 2:59 PM |
Sumber : Bloomberg.com, 9/10/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup turun. Pasar menimbang efek perdamaian di Timur Tengah, kebijakan produksi OPEC +, serta dampak perlambatan ekonomi global akibat kebuntuan politik di AS. Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang mencakup penghentian pertempuran, penarikan sebagian pasukan Israel, serta pembebasan sandera.
Analis menilai kesepakatan tersebut bisa berdampak luas pada pasar minyak, di tengah rencana OPEC + menaikkan produksi lebih kecil dari perkiraan dan tarif perdagangan AS-India yang masih tinggi. Harga minyak berpotensi bergerak fluktuatif dalam jangka pendek..
- Harga Brent berjangka drop USD1,03 (-1,6%) ke USD65,22 per barel.
- Harga WTI berjangka anjlok USD1,04 (-1,7%) ke USD61,51 per barel.
Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi berakhir anjlok, ke bawah USD4.000 per ounce yang sempat ditembus untuk pertama kalinya pada sesi sebelumnya. Investor melakukan aksi ambil untung menyusul tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Hamas, serta penguatan dolar AS. Meski terkoreksi, harga emas masih menguat 52% sepanjang tahun ini.
Harga logam mulia lainnya juga melorot. Kekurangan pasokan perak mendorong Kotak Mahindra Bank, India untuk sementara menghentikan investasi baru pada ETF perak. Harga perak relatif datar di USD48,93 per ounce, menjauh dari rekor USD51,22. Harga platinum terperosok 2,4% ke USD1.622,25, dan paladium anjlok 1,7% ke USD1.425,36.
- Harga emas spot anjlok hampir 2% ke USD3.959,48 per ounce.
- Harga emas berjangka AS drop 2,4% ke USD3.972,6 per ounce.
(AFP, CNBC , Reuters)
Được in lại từ indopremier_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()