The Fed Terlihat Masih Berhati-hati Untuk Pangkas Suku Bunga, Rupiah Diprediksi Melemah

• Rupiah melemah tipis ke level Rp16.583 per dolar AS pada Jumat (10/10), turun 15 poin atau 0,09% dibandingkan penutupan sebelumnya.
• Pelemahan dipicu sentimen hawkish The Fed, setelah Deputi Gubernur Michael Barr menyerukan pendekatan hati-hati dalam pemangkasan suku bunga agar tidak memicu inflasi baru.
• Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp16.500-Rp16.600 per dolar AS sepanjang hari ini.

Ipotnews - Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), kembali mengeluarkan sinyal hati - hati terkait pemangkasan suku bunga acuan, sehingga kurs rupiah diprediksi melemah terhadap dolar di akhir pekan.
Mengutip data Bloomberg, Jumat (10/10) pukul 09.20 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan pada level Rp16.583 per dolar AS, melemah 15 poin atau 0,09% dibandingkan penutupan perdagangan Kamis (9/10) di Rp16.568 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang menguat kembali didukung oleh pernyataan hawkish pejabat the Fed.
"Kali ini Michael Barr menyampaikan kehati-hatian dalam menurunkan suku bunga ke depannya. Kurs rupiah diperkirakan Rp16.500 - Rp16.600 per dolar AS," kata Lukman saat dihubungi Ipotnews pagi ini.
Deputi Gubernur Bank Sentral AS Federal Reserve, Michael Barr menyerukan pendekatan yang lebih hati-hati dalam melakukan pemangkasan suku bunga berikutnya, dengan menekankan bahwa kebijakan tarif dapat memicu inflasi yang lebih persisten.
"Secara logika, ketika ketidakpastian tinggi, langkah yang bijak adalah bergerak dengan hati-hati," kata Barr dalam pidatonya pada Kamis (9/10) di acara Economic Club of Minnesota.
Pejabat The Fed, lanjutnya, "perlu berhati-hati dalam menyesuaikan kebijakan agar kita memiliki cukup waktu untuk mengumpulkan data tambahan, memperbarui proyeksi, dan menilai keseimbangan risiko secara lebih akurat," ujar Barr.(Adhitya/AI)

Sumber : admin