Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu memastikan rencana BP menambah SPBU di Indonesia tetap berjalan sesuai rencana. Saat ini BP mengoperasikan 107 SPBU dan ditargetkan mencapai 250 SPBU di tahun 2030.
Tahun 2025 sendiri BP berencana menambah 10 SPBU baru. Adapun kepastian soal keberlanjutan investasi disampaikan di tengah kelangkaan BBM yang terjadi di SPBU swasta.
"Kita bilang oke ya, aman ya, jalan terus semuanya nggak ada yang berubah, mereka semua commit. Kaya BP itu itu dia punya planning sampai 2030 mereka itu ada sekitar up to 250 SPBU yang mereka planning. Jadi itu schedule planning mereka tetap jalan. Tahun ini mereka ada penambahan 10 SPBU," ujar Todotua di Jakarta, Jumat (10/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bahlil: Tidak Benar Etanol di BBM Itu Nggak Bagus |
Meski begitu, Todotua mengakui polemik kelangkaan BBM dan pembatasan kuota impor membuat rencana bisnis badan usaha swasta terganggu. Namun, ia mengingatkan bahwa Kementerian ESDM perlu juga melakukan penyesuaian terhadap neraca impor
"Iya (terganggu), karena memang ada pembatasan kuota itu menjadi cukup terganggu. Tapi kan juga dari sisi Kementerian ESDM juga mereka butuh menyesuaikan juga dalam neraca kuota impornya mereka," imbuh Todotua.
Todotua lalu memastikan persoalan ini akan selesai tahun ini. Ia menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi demi implementasi yang lebih baik di tahun 2026.
Menurutnya, kelangkaan BBM di SPBU swasta disebabkan perubahan pola konsumsi dari BBM subsidi ke BBM non subsidi, salah satunya peralihan ke swasta. Ia menilai perubahan ini sebenarnya bagus karena mengurangi pengeluaran subsidi oleh pemerintah.
"Karena secara prinsip permasalahan itu kan adanya shifting dari orang yang mengkonsumsi subsidi jadi non subsidi, which is kan sebenarnya bagus. Beban subsidi kita menjadi turun," tutur Todotua.
Terkait pertemuan dirinya dengan badan usaha swasta beberapa waktu lalu, Todotua menyebut pihaknya ingin menyejukkan situasi yang berlangsung. Ia mengingatkan bahwa menjaga investasi yang sudah ada sama pentingnya dengan menarik investasi baru.
"Karen itu cycle ekonominya tercipta di situ. Sehingga di situ kalau umpama mereka ada terganggu, atau sampai pull out , itu kan kita rugi tenaga kerjanya hilang, ekosistem ekonomi yang terbentuk juga, kita jaga lah," tutup Todotua.
(ily/rrd)Được in lại từ republika_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.


Tải thất bại ()