Emas Pangkas Kenaikan Setelah Sempat Menembus $4.000 per Ounce akibat Peringatan Tarif Trump terhadap China

• Harga emas spot naik 0,4% ke $3.989,49 per ounce setelah sempat menembus $4.022,52, didorong oleh ancaman tarif baru Presiden AS Donald Trump terhadap China yang meningkatkan minat pada aset safe haven.
• Dolar AS melemah 0,5%, sementara ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 bps pada Oktober dan Desember turut menopang harga emas yang telah naik 2,7% dalam sepekan.
• Perak melonjak 2,1% ke $50,13 per ounce akibat kekurangan pasokan dan permintaan fisik yang tinggi, sedangkan platinum dan palladium bergerak mixed dengan palladium masih mencatat kenaikan mingguan lebih dari 12%.

Ipotnews - Harga emas memangkas sebagian kenaikan pada perdagangan hari Jumat (10/10) akhir pekan ini setelah sempat melonjak di atas level $4.000 per ounce untuk kedua kalinya dalam pekan ini. Hal ini terjadi menyusul peringatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai kemungkinan tarif baru terhadap China yang mendorong pelarian investor ke aset-aset safe haven.
Harga emas spot naik 0,4% menjadi $3.989,49 per ounce pada pukul 13:40 waktu New York (17:40 GMT). Logam mulia ini mencatat kenaikan 2,7% dalam sepekan. Kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember ditutup 0,7% lebih tinggi di $4.000,40.
Trump pada hari Jumat menyatakan bahwa tidak ada alasan untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan dalam dua minggu ke depan sebagaimana dijadwalkan. Ia juga mengatakan bahwa Amerika Serikat tengah menghitung peningkatan besar-besaran terhadap tarif impor dari China, menurut unggahannya di platform Truth Social.
Setelah kabar tersebut, harga emas sempat menembus level psikologis $4.000 per ounce dan mencapai tertinggi sesi di $4.022,52.
"Memanaskan kembali perang dagang akan menekan dolar dan menguntungkan aset safe haven," kata Tai Wong, seorang pedagang logam independen.
Nilai dolar AS turun 0,5%, membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah bagi pembeli luar negeri.
Pasar juga memantau secara ketat risiko-risiko yang terkait dengan potensi runtuhnya pemerintahan Prancis serta penutupan pemerintahan (shutdown) yang sedang berlangsung di Amerika Serikat.
Selain itu, investor menantikan langkah Federal Reserve yang diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin masing-masing pada bulan Oktober dan Desember.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil dan sempat mencapai rekor tertinggi $4.059,05 pada Rabu, secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai di masa ketidakpastian ekonomi global.
Risiko geopolitik, pembelian emas oleh bank sentral yang masih kuat, arus masuk ke dana berbasis emas (exchange-traded funds), ekspektasi pemangkasan suku bunga AS, serta ketidakpastian ekonomi akibat kebijakan tarif, semuanya berkontribusi terhadap reli harga emas.
"Secara keseluruhan, ada risiko koreksi jangka pendek mengingat kenaikan harga emas yang begitu cepat dalam beberapa minggu terakhir. Namun dalam beberapa tahun ke depan, harga emas kemungkinan akan terus menguat," kata Hamad Hussain, ekonom iklim dan komoditas di Capital Economics.
Perak juga mendapat dorongan dari faktor-faktor yang sama seperti emas, ditambah kekhawatiran tentang defisit pasokan dan meningkatnya permintaan terhadap logam tersebut.
Harga perak spot naik 2,1% menjadi $50,13 per ounce, sehari setelah menyentuh rekor tertinggi $51,22. Secara keseluruhan, harga perak telah naik lebih dari 73% sepanjang tahun ini.
Kontrak berjangka perak di Comex untuk Desember 2025 diperdagangkan di $47,32.
"Backwardation perak adalah sinyal yang sangat kuat -- permintaan fisik benar-benar menekan pasokan di pasar berjangka. Jika kondisi backwardation bertahan dan permintaan fisik terus meningkat, maka perak menembus dan bertahan di atas $50 sangat mungkin terjadi," ujar Alex Ebkarian, COO di Allegiance Gold.
(Backwardation adalah kondisi ketika harga spot suatu komoditas lebih tinggi dibandingkan harga kontrak berjangkanya.)
Untuk logam mulia lainnya, platinum turun 1,4% menjadi $1.596,55 dan mencatat kerugian mingguan, sementara palladium melemah 0,3% menjadi $1.406,87, namun masih mencatat kenaikan mingguan lebih dari 12,6%.
(reuters/mk/AI)

Sumber : admin