Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Naik ke Dekat $4.050,00 saat Tarif 100% Trump Memicu Permintaan Safe-Haven

avatar
· Views 32
  • Harga Emas melanjutkan kenaikannya ke dekat $4.040 di awal sesi Asia hari Senin.
  • Peringatan Trump tentang kemungkinan tarif baru pada Tiongkok meningkatkan aliran safe-haven. 
  • The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 bp pada bulan Oktober dan Desember.

Harga Emas (XAU/USD) melanjutkan rally ke sekitar $4.040 selama awal sesi Asia pada hari Senin. Ketegangan perdagangan yang meningkat antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok memberikan dukungan bagi logam mulia ini. Para pedagang menunggu tanda-tanda kapan pemerintah AS akan dibuka kembali dan merilis data yang akan membentuk kebijakan Federal Reserve (The Fed).

Rally pada logam kuning ini didorong oleh keputusan Presiden AS Donald Trump untuk memberlakukan tarif baru sebesar 100% pada impor Tiongkok mulai 1 November. Tiongkok memperingatkan AS bahwa mereka akan membalas jika Trump tidak mundur dari ancamannya untuk memberlakukan tarif pada impor Tiongkok. "Memanaskan kembali perang dagang akan menjatuhkan dolar dan menguntungkan safe-haven," kata Tai Wong, seorang pedagang logam independen.

Selain itu, para pedagang memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) masing-masing pada bulan Oktober dan Desember. Menurut alat CME FedWatch, pasar memprakirakan kemungkinan hampir 97% bahwa bank sentral AS akan memangkas suku bunga sebesar 25 bp pada pertemuan bulan Oktober, sementara peluang untuk pengurangan tambahan pada bulan Desember adalah 92%. Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya peluang untuk memegang Emas, mendukung logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil ini. 

Para pedagang akan mengambil lebih banyak isyarat dari laporan Penjualan Ritel dan Indeks Harga Produsen (IHP) AS, yang akan dirilis nanti pada hari Kamis. Setiap tanda inflasi yang lebih tinggi di AS dapat mengangkat Dolar AS (USD) dan membebani harga komoditas berdenominasi USD dalam waktu dekat. 

Pertanyaan Umum Seputar Emas

Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.

Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.

Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.

Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.

Bagikan: Pasokan berita

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest