Minyak Rebound di Tengah Harapan Redanya Ketegangan Dagang AS–China

avatar
· Views 18
  • Harga minyak naik pada Senin pagi setelah jatuh ke level terendah lima bulan, didorong harapan pertemuan Trump-Xi dapat meredakan ketegangan dagang.
  • Brent menguat 1,31% ke USD63,55, sementara WTI naik 1,38% ke USD59,71 setelah anjlok pada sesi sebelumnya.
  • Pasar menanti kepastian pertemuan di forum APEC , di tengah risiko eskalasi tarif dan pembatasan ekspor baru antara AS-China.

Ipotnews - Harga minyak menguat, Senin pagi, setelah anjlok ke level terendah dalam lima bulan pada sesi sebelumnya. Kenaikan ini terjadi di tengah optimisme pasar bahwa potensi pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dapat meredakan ketegangan dagang antara dua ekonomi terbesar sekaligus konsumen minyak terbesar dunia itu.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, melonjak 82 sen atau 1,31 persen menjadi USD63,55 per barel pada pukul 08.05 WIB, setelah sebelumnya ditutup merosot 3,82 persen ke posisi terendah sejak 7 Mei, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Singapura, Senin (13/10).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melambung 81 sen atau 1,38 persen menjadi USD59,71 per barel, setelah pada Jumat (10/10) kehilangan 4,24 persen, tersungkur ke level sejak 7 Mei.
Ketegangan dagang antara AS dan China kembali meningkat pekan lalu setelah Beijing memperluas pengendalian ekspor mineral tanah jarang (rare earth). Langkah ini dibalas oleh Presiden Trump dengan rencana pengenaan tarif 100 persen terhadap ekspor China ke AS, serta pembatasan ekspor baru terhadap seluruh perangkat lunak strategis, yang akan diberlakukan mulai 1 November.
Kebijakan saling balas tersebut muncul menjelang kemungkinan pertemuan antara Trump dan Xi di sela-sela forum APEC di Korea Selatan pada akhir bulan ini. Perwakilan Dagang AS, Jamison Greer, menyebut bahwa pertemuan itu masih mungkin terlaksana.
"Pertanyaan utama bagi pasar adalah apakah kebijakan tersebut benar-benar akan diterapkan dan berdampak besar pada rantai pasok global, khususnya produksi teknologi tinggi, atau hanya merupakan langkah negosiasi menjelang pertemuan bilateral di APEC ," tulis analis Goldman Sachs dalam risetnya.
Menurut Goldman Sachs, skenario paling mungkin adalah kedua negara menahan diri dari kebijakan paling ekstrem dan melanjutkan penundaan eskalasi tarif yang sudah disepakati sejak Mei lalu. Namun, bank investasi itu juga memperingatkan adanya risiko peningkatan ketegangan yang dapat memicu kenaikan tarif atau pembatasan ekspor tambahan secara sementara.
Harga minyak sebelumnya sempat jatuh tajam pada Maret dan April lalu ketika tensi perdagangan antara kedua negara memuncak.
Dari kawasan Timur Tengah, Trump pada Minggu (12/10) menyatakan perang di Gaza telah berakhir, menjelang kunjungannya ke Israel. Langkah ini diambil menjelang pelaksanaan pertukaran tahanan antara Israel dan Palestina sebagai bagian dari gencatan senjata rapuh yang dia mediasi. (Reuters/Bloomberg/AI)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest