Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggandeng United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) atau Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengembangkan Kawasan Industri Berwawasan Lingkungan atau Eco-Industrial Park (EIP).
Menurut Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Tri Supondy, saat ini terdapat 5 pilot project terkait EIP, yaitu Karawang International Industrial City, KI MM2100, KI Batamindo, KI Deltamas, dan KI Medan.
"Kementerian Perindustrian juga akan mewujudkan Kawasan Industri yang berdaya saing, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan melalui pembentukan Kawasan Industri Berwawasan Lingkungan atau Eco-Industrial Park (EIP)," ujarnya dalam sosialisasi Permenperin No 26/2025, di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (14/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pemerintah Mau Wajibkan Kawasan Industri-Pabrik Lapor soal Pantauan Radiasi |
Tri menambahkan, kerja sama ini merupakan bagian dari Global Eco-Industrial Parks Programme (GEIPP) Indonesia-Fase II, dan akan berfungsi sebagai center of excellence atau pusat unggulan untuk peningkatan kapasitas dan kompetensi pengelola kawasan industri dalam upaya pengembangan EIP di Indonesia.
Dipilihnya UNIDO tak lepas dari kompetensi organisasi tersebut dalam pengembangan kawasan Industri. Kemenperin juga meminta UNIDO melibatkan negara lain, salah satunya Swiss.
"Kenapa UNIDO? Karena itu adalah organisasi internasional yang punya kompetensi terkait dengan hal itu. Kita butuh lembaga-lembaga dengan kompetensi yang advance, dan kita minta mereka juga membantu kita untuk melibatkan dengan negara-negara yang lain. Itu sebenarnya juga dalam satu upaya kita untuk memastikan kita berkiblat atau kita punya sokongan, support yang benar," bebernya.
Pada kesempatan itu, Tri menyebut bahwa Kemenperin berupaya meningkatkan kualitas kawasan industri di Tanah Air. Ia berharap ke depannya standar di kawasan industri tidak berbeda-beda hingga memberikan kepastian kepada investor.
"Kita ingin terus kawasan industri bertambah, dan pertambahan ini sudah ada, dan ingin kita terus tambah, tinggikan pertumbuhannya, agar apa, agar mereka siap untuk menampung investasi. Jadi kalau kawasan industri yang nggak siap, nggak tumbuh, susah menerima investasi yang masuk," tutupnya.
(ily/rrd)Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.


Tải thất bại ()