 
            Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Bimo Wijayanto menargetkan Rp 20 triliun dari Rp 60 triliun pajak yang dikemplang oleh 200 wajib pajak hingga akhir tahun ini. Per hari ini, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) baru berhasil mengumpulkan Rp 7,21 triliun.
"Dari Rp 60 triliun tunggakan pajak, sudah bisa direalisasi sekitar Rp 7,21 triliun," ujar Bimo dalam konferensi pers APBNKita, di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025).
Bimo menerangkan pihaknya aktif menagih para pengemplang pajak. Namun, ia mengakui memang ada beberapa kendala yang dihadapi oleh pengemplang pajak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
| Baca juga: Purbaya Angkat Bicara soal Peluang PPN Turun | 
Pertama, pengemplang yang meminta diangsur. Bimo menyebut setidaknya ada 91 wajib pajak (WP) yang membayar dan mengangsur. Kedua, pengemplang pajak yang pailit. Jumlahnya, mencapai 27 WP. Ketiga, kesulitan keuangan yang totalnya mencapai 5 WP.
"Yang pengawasan penegakan hukum ada 4, yang sudah kita lakukan aset raising ada 5, yang sudah kita lakukan pencegahan beneficial owner-nya ada 29, dalam proses penyanderaan ada 1, proses tindak lanjut lainnya ada 59," imbuh Bimo.
Bimo menyebut hingga akhir tahun ini menargetkan dapat mengumpulkan Rp 20 triliun dari pengemplang pajak. Sisanya, ia menyebut akan berlanjut di tahun depan.
"Target akhir tahun dari 200 pengemplang ini masih diproses, tapi kemarin dari hasil rapimnas itu sekitar Rp 20 triliun karena ada kesulitan likuiditas dan meminta restrukturisasi utangnya diperpanjang," terangnya.
(rea/rrd)Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.



Tải thất bại ()