Harga Minyak Jatuh ke Titik Terendah 5 Bulan

avatar
· Views 16

NEW YORK , investor.id -Harga minyak dunia jatuh ke titik terendah dalam lima bulan pada Rabu (15/10/2025). Pelemahan itu karena tertekan oleh meningkatnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China serta proyeksi surplus pasokan dari Badan Energi Internasional (IEA) pada 2026.
Dikutip dari Reuters, harga minyak Brent turun 48 sen (0,8%) menjadi US$ 61,91 per barel. Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 43 sen (0,7%) ke US$ 58,27 per barel. Keduanya mencatatkan penutupan terendah sejak 7 Mei untuk hari kedua berturut-turut.
Menurut Bank of America, harga minyak Brent bahkan bisa anjlok di bawah US$ 50 per barel jika ketegangan dagang AS-China semakin memanas, sementara produksi OPEC + terus meningkat.
Selama sepekan terakhir, kedua negara ekonomi terbesar dunia itu kembali saling menjatuhkan sanksi baru, termasuk tarif tambahan dan biaya pelabuhan terhadap kapal yang mengangkut kargo di antara keduanya. Langkah saling balas ini dikhawatirkan mengganggu arus perdagangan global.
Pemerintah China sebelumnya mengumumkan akan memperketat ekspor mineral tanah jarang, sementara Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif impor terhadap barang-barang asal China hingga 100% serta memperketat pembatasan ekspor perangkat lunak mulai 1 November.
Meski begitu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menegaskan Washington tidak berniat memperparah konflik dagang, seraya menyebut Trump siap bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan akhir bulan ini.
Sementara itu, tekanan deflasi terus berlanjut di China, dengan penurunan harga konsumen dan produsen pada September akibat lemahnya sektor properti dan ketegangan perdagangan.
Prospek Ekonomi AS
Di sisi lain, Gubernur The Fed Stephen Miran menilai risiko terhadap prospek ekonomi AS meningkat signifikan, dan menegaskan perlunya penurunan suku bunga acuan untuk mendukung pertumbuhan dan permintaan energi.
Lembaga IEA dalam laporannya pada Selasa (14/10/2025) memproyeksikan pasar minyak global akan menghadapi surplus hingga 4 juta barel per hari pada tahun depan. Kelebihan pasokan ini terjadi seiring peningkatan produksi dari anggota OPEC + dan lemahnya permintaan global.
OPEC + mencakup negara-negara anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak ( OPEC ) dan sekutu seperti Rusia serta Azerbaijan. Inggris bahkan memperketat sanksi terhadap dua raksasa minyak Rusia, Lukoil dan Rosneft, serta 51 kapal tanker 'shadow fleet' guna membatasi pendapatan energi Kremlin.
Di Azerbaijan, produksi minyak turun 4,2% menjadi 20,7 juta ton pada Januari-September 2025 dibandingkan 21,6 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, data persediaan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute (API) dan Energy Information Administration (EIA) dijadwalkan rilis pada 15-16 Oktober 2025, mundur sehari akibat libur nasional pada awal pekan.
Analis memperkirakan stok minyak mentah AS naik sekitar 300 ribu barel pekan lalu, yang akan menjadi peningkatan tiga minggu berturut-turut, tren kenaikan terpanjang sejak April.

Sumber : investor.id

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest