Danantara: Komisaris RI Dibandingkan Dunia Memang Terlalu Mahal

avatar
· Views 8
Danantara: Komisaris RI Dibandingkan Dunia Memang Terlalu Mahal
Foto: Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (BP Danantara) Pandu Sjahrir. Foto: Retno Ayuningrum/detikcom)
Jakarta

Komisaris di perusahaan-perushaaan BUMN menjadi salah satu yang termahal dibandingkan dengan negara-negara lain dunia. Kondisi ini membuat Daya Anagata Nusantara (Danantara) melaksanakan penyesuaian tantiem hingga perekrutan profesional asing.

Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara, Pandu Patria Sjahrir, mengatakan pihaknya menemukan bahwa struktur kompensasi komisaris di BUMN selama ini jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan penyesuaian terkait di sisi komisaris, termasuk terkait tantiem.

Tantiem sendiri merupakan penghasilan yang merupakan penghargaan yang diberikan kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN apabila BUMN bersangkutan memperoleh laba dan tidak mengalami akumulasi kerugian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena komisaris-komisaris kita (RI) dibandingkan secara dunia, sorry to say, memang terlalu mahal. Jadi harus kita ubah secara tantiem dan segala macam," kata Pandu, dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025).

Baca juga: Danantara Blak-blakan Alasan Garuda Tunjuk 2 WNA Masuk Jajaran Direksi

ADVERTISEMENT

Pandu mengatakan, penyesuaian ini akan berdampak pada penghematan kurang lebih sekitar Rp 8,2 triliun. Nantinya, dana hasil efisiensi itu akan digunakan untuk investasi dan pengembangan bisnis.

"Sekarang uangnya bisa digunakan nantinya saving itu untuk investasi. Itu dari tantiem komisaris. Kalau direksi berbeda karena direksi harus bekerja dan kita harus compare dengan global standard," jelasnya.

Pandu menjelaskan, insentif bagi direksi kini sepenuhnya berbasis kinerja operasional dan laporan keuangan yang mencerminkan kondisi riil perusahaan. Dengan demikian, kompensasi tidak lagi diberikan secara otomatis, melainkan harus sebanding dengan hasil kerja dan kontribusi yang terukur.

Langkah penyesuaian ini sebagai salah satu upaya untuk mendorong perusahaan-perusahaan pelat merah di bawah Danantara agar memacu kinerjanya dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan global terkemuka.

"Kita harus mencari SDM terbaik untuk bisa meningkatkan institusi-institusi yang ada di bawah Danantara. Karena keinginan kita tadi, misalnya Mandiri, kita ingin bersaing langsung secara global. Kita ingin Pertamina menjadi salah satu perusahaan terbesar di oil and gas," ujarnya.

(shc/kil)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest