Harga Minyak Terangkat Usai India Dikabarkan Hentikan Impor dari Rusia

avatar
· Views 13
  • Harga minyak naik setelah Presiden Trump menyatakan India berjanji menghentikan impor minyak dari Rusia, memicu kekhawatiran pengetatan pasokan global.
  • Meski India membantah komitmen resmi, sejumlah kilang dikabarkan mulai bersiap mengurangi pembelian minyak Rusia; AS juga mendorong China dan Jepang untuk mengambil langkah serupa.
  • Kenaikan harga dibatasi oleh kekhawatiran surplus pasokan global tahun depan dan lemahnya permintaan, tercermin dari lonjakan stok minyak mentah dan bensin AS.

Ipotnews -- Harga minyak menguat, Kamis, setelah Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa Perdana Menteri India Narendra Modi berjanji akan menghentikan pembelian minyak dari Rusia. Langkah ini berpotensi memperketat pasokan global dan mendongkrak harga.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 54 sen atau 0,89% menjadi USD62,45 per barel pada pukul 14.09 WIB, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Tokyo, Kamis (16/10).
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menguat 54 sen atau 0,93% menjadi USD58,81 per barel.
Kenaikan ini terjadi setelah sebelumnya kedua acuan tersebut sempat menyentuh level terendah sejak awal Mei, tertekan kekhawatiran akan melambatnya permintaan akibat tensi dagang Amerika-China serta peringatan dari Badan Energi Internasional (IEA) terkait potensi surplus pasokan tahun depan.
IEA memproyeksikan kelebihan pasokan menyusul peningkatan output dari negara-negara OPEC + dan produsen lain, di tengah permintaan yang lemah.
Dalam pernyataannya, Rabu, Trump mengatakan India -- yang memperoleh sekitar sepertiga impor minyaknya dari Rusia -- sepakat untuk menghentikan pembelian tersebut.
Dia juga menyatakan, selanjutnya Amerika akan mendorong China untuk mengambil langkah serupa, sebagai bagian dari upaya menekan pendapatan energi Rusia dan memaksa Moskow untuk duduk di meja perundingan dalam konflik Ukraina.
Namun, dalam tanggapan resminya, Kamis, Kementerian Luar Negeri India tidak menyebutkan komitmen tersebut. India menegaskan bahwa prioritas utamanya adalah menjaga stabilitas harga energi dan keamanan pasokan nasional.
Meski demikian, tiga sumber yang dikutip  Reuters  mengungkapkan beberapa kilang minyak di India tengah bersiap untuk mengurangi pembelian minyak Rusia secara bertahap.
Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan telah meminta Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato untuk mengikuti langkah serupa, dan menghentikan impor energi dari Rusia.
India dan China merupakan dua pembeli terbesar minyak mentah Rusia yang dikirim lewat laut, yang saat ini dikenai sanksi oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. Selama ini, India menolak tekanan Barat dengan alasan kebutuhan energi domestik yang mendesak.
"Dari sisi margin, ini adalah perkembangan positif bagi harga minyak, karena menghilangkan salah satu pembeli terbesar minyak Rusia," kata Tony Sycamore, analis IG.
Sebagai bagian dari langkah lanjutan, pemerintah Inggris juga mengumumkan sanksi baru terhadap sektor energi Rusia. Sanksi tersebut menyasar dua raksasa energi, Rosneft dan Lukoil, serta empat terminal minyak, kilang swasta Shandong Yulong Petrochemical di China, 44 kapal tanker dalam "armada bayangan" pengangkut minyak Rusia, dan Nayara Energy Limited, kilang milik Rusia yang beroperasi di India.
Investor kini menantikan rilis data mingguan persediaan minyak Amerika dari Energy Information Administration (EIA), menyusul data yang beragam dari American Petroleum Institute (API), dirilis Rabu.
Menurut sumber pasar, mengutip data API, persediaan minyak mentah AS meningkat 7,36 juta barel dalam pekan yang berakhir 10 Oktober. Stok bensin naik 2,99 juta barel, sementara persediaan distilat -- yang mencakup minyak solar dan bahan bakar pemanas -- justru turun 4,79 juta barel.
Penurunan persediaan distilat dapat mengindikasikan permintaan solar yang kuat, namun kenaikan stok minyak mentah dan bensin menunjukkan permintaan bahan bakar secara keseluruhan di AS, konsumen minyak terbesar dunia, masih lemah.
Analis memperkirakan total stok minyak mentah AS naik sekitar 300 ribu barel, pekan lalu. (Reuters/Bloomberg/AI)

Sumber : Admin

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest