Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menambah satu komoditas dalam daftar barang yang dikenakan tarif bea keluar. Getah pinus kini resmi masuk sebagai komoditas ekspor yang akan dikenakan tarif mulai 22 Oktober 2025.
Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 68 Tahun 2025 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar. Aturan ini menjadi perubahan dari PMK Nomor 38 Tahun 2024, yang berlaku mulai tujuh hari sejak diundangkan 15 Oktober 2025.
"Untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan dalam negeri atas biji kakao, produk kelapa sawit, Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya, serta getah pinus, PMK Nomor 38 Tahun 2024 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar perlu diubah," tulis pertimbangan aturan tersebut, dikutip Jumat (17/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Purbaya Geram Oknum Bea Cukai Nongkrong di Starbucks: Saya Pecat, Persulit Hidupnya! |
Dengan demikian, barang ekspor yang dikenakan bea keluar terdiri atas kulit dan kayu; biji kakao; kelapa sawit, CPO dan produk turunannya; produk hasil pengolahan mineral logam; produk mineral logam dengan kriteria tertentu; serta getah pinus.
Besaran tarif bea keluar atas barang ekspor berupa getah pinus ditetapkan sebesar 25%, sebagaimana tercantum dalam lampiran G yang menjadi bagian baru dari PMK Nomor 68 Tahun 2025.
"Peraturan Menteri ini mulai berlaku setelah tujuh hari terhitung sejak tanggal diundangkan," tulis keterangan Pasal II aturan tersebut.
(aid/ara)Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.


Tải thất bại ()